PRAKTIKUM I
Topik : Divisio Pinophyta
Tujuan : Untuk mengetahui ciri-ciri morfologi dan aspek
botani beberapa tumbuhan yang termasuk dalam kelompok Divisio Pinophyta
Hari
/ tanggal : Senin / 16 September 2013
Tempat
: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I. ALAT
DAN BAHAN
A. Alat-Alat
:
1.
Baki/ nampan
2.
Alat tulis
3.
Lup
B. Bahan-Bahan :
Tumbuhan
dengan organ lengkap (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji) :
1.
Pakis haji (Cycas rumphii Miq.)
2.
Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
3.
Melinjo (Gnetum gnemon L. Var. Domesticum Mgf.)
Buku wajib untuk determinasi setiap
specimen :
1. Van steenis, C.G.G.J. 1975/1991.
Flora. PT. Pradya Paramitha; Jakarta.
2. Gembong, T. 2000. Morfologi Tumbuhan. UGM; Yogyakarta.
3. Dasuki, Undang A. 1994.
Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat
Antar Universitas Bidang Ilmu Hayati, ITB.
II. CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan praktikum.
2.
Mengamati dan mencatat sifat-sifat
(karakteristik) serta ciri-ciri dari specimen yang meliputi :
Ø Perawakan
tumbuhan (habitus) ; pohon, perdu, semak atau terna.
Ø Periodisitasnya
; annual, biennial, pirennial.
Ø Susunan
akar ; tunggang atau serabut.
Ø Sifat-sifat
batang ; cara percabangan (monopodial, simpodial, dikotom), arah tumbuh batang
(tegak, berbaring, merayap, memanjat, membelit, dan sabagainya), bentuk batang
(bulat, pipih, persegi dan sebagainya) permukaan batang serta alat-alat lain
seperti duri, bulu, rambut, kelenjar-kelenjar, bergetah atau tidak dan
sebagainya.
Ø Sifat-sifat
daun ; tunggal atau majemuk (menjari, menyirip, dan campuran), tata letak daun
(berseling, tersebar atau berkarang), bagian-bagian daun (daun lengkap atau
tidak), bangun/ bentuk daun, ukuran (panjang dan lebar daun), pangkal daun,
tepi daun, ujung daun, urat daun, adanya rambut-rambut pada permukaan atas dan
bawah daun, tekstur daun dan warna daun.
Ø Sifat-sifat
bunga ; bunga tunggal atau majemuk (berbatas, tidak berbatas), bagian-bagian
bunga, bunga lengkap atau tidak, daun pelindung, daun-daun pembalut, kelopak
tambahan.
Ø Sifat-sifat
buah ; sejati atau semu.
Ø Sifat-sifat
lain ; kuncup, alat-alat pembelit, alat-alat pemanjat, duri, dan sebagainya.
3.
Menggambar hasil pengamatan yang
meliputi:
Tumbuhan
lengkap, akar, batang/ranting, daun, bunga dan buah serta biji kalau ada.
4. Menentukan
aspek botani atau nilai ekonomis dari setiap specimen yang diamati.
5.
Melakukan pendeterminasian terhadap
setiap tumbuhan yang diamati dengan menggunakan buku flora.
III. TEORI DASAR
Sifat utama dari
Divisio Pinophyta adalah biji nya “telanjang” yang tumbuh kurang lebih terdedah
ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau pada tangkai di
antara daun-daun. Sebagai bandingan, biji-biji dari Magnoliophyta tumbuh di
dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain. Serbuk sari
dari Pinophyta berkecambah pada ovul yang terbuka dan tabung sari tumbuh dari
tiap serbuk sari menembus jaringan ovul, tetapi pada Magnoliophyta serbuk sari
tidak langsung bersentuhan dengan ovul, tapi hinggap pada bagian kepala putik
(stigma) dari putik (pistilum) di mana ia berkecambah. Tabung sari tembus
menembus jaringan-jaringan lain sebelum akhirnya memasuki jaringan ovul.
Beberapa hal lain
yang membedakan Pinophyta dari Magnoliophyta
adalah :
1.
Tidak adanya
pembuahan ganda.
2.
Tidak adanya
pembuluh trakea pada xilem, kecuali pada sub divisio Gnetophytina.
3.
Tidak adanya sel
pengantar pada xilem.
4.
Adanya gametofit
betina yang terdiri dari banyak sel.
5.
Adanya arkegonium
pada gametofit betina (kecuali pada Gnetum dan Welwitschia)
6.
Sebagian besar
berupa tumbuhan berkayu.
Divisio Pinophyta
terdiri atas tiga sub divisio, yaitu :
1.
Sub divisio
Cycadophytina
Sub divisio Cycadophytina biasanya merupakan
tumbuhan yang menyerupai palm atau tumbuhan paku, dan umumnya majemuk, kayu
lunak, strobilus jantan kalau ada sederhana, ovul dengan satu integumen.
Terdiri dari tiga classis Lyginopteridopsida, Bennettitopsida, dan Cycadopsida.
2.
Sub divisio
Pinophytina
Tumbuhan dengan
daun tunggal, kayu tidak mempunyai trakea, relatif padat, mikrostrobili
tunggal, dan ovul dengan satu integumen. Terdiri dari tiga classis yaitu
classis Ginkgoopsida, Cordaitopsida, dan Coniferopsida.
3.
Sub divisio
Gnetophytina
Tumbuhan
gymnospermae yang problematik dengan morfologi yang menarik. Strobilus jantan
maupun strobilus betina majemuk. Embrio dengan dua kotiledon. Terdiri dari tiga
ordo yaitu ordo Ephedrales, Welwitchiales, dan Gnetales.
IV.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel ciri-ciri tumbuhan yang diamati
No.
|
Ciri-ciri
|
Nama Tumbuhan yang Diamati
|
||
Pakis Haji
|
Pinus
|
Melinjo
|
||
1.
|
Habitus
|
Perdu
|
Pohon
|
Pohon
|
2.
|
Periodisitas
|
Pirenial
|
Pirenial
|
Pirenial
|
3.
|
Sifat akar
|
Serabut
|
Tunggang
|
Tunggang
|
4.
|
Sifat-sifat
batang:
|
|
|
|
Percabangan
|
Monopodial
|
Monopodial
|
Monopodial
|
|
Arah tumbuh
batang
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
|
Bentuk batang
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
|
Permukaan
batang
|
Kasar
|
Bersisik
|
lepasnya
kerak
|
|
Alat lain-lain
|
Duri
|
-
|
-
|
|
5.
|
Sifat-sifat
daun :
|
|
|
|
Tata letak
daun
|
Roset batang
|
Tersebar
|
Berhadapan
|
|
Bagian daun
|
Tidak lengkap
|
Tidak Lengkap
|
Tidak Lengkap
|
|
Bentuk daun
|
Pita
|
Jarum
|
Jorong
|
|
Pangkal daun
|
Runcing
|
Tumpul
|
Runcing
|
|
Ujung daun
|
Runcing
|
Meruncing
|
Meruncing
|
|
Tepi daun
|
Rata
|
Rata
|
Rata
|
|
Urat daun
|
Sejajar
|
Menyirip
|
Menyirip
|
|
Tekstur daun
|
Perkamen
|
Kasap
|
Seperti kertas
|
|
Warna daun
|
Hijau tua
|
Hijau
|
Hijau
|
|
6.
|
Sifat-sifat
bunga :
|
|
|
|
|
Bagian bunga
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
|
Alat tambahan
|
sisik
|
sisik
|
-
|
7.
|
Sifat buah
|
Semu
|
Semu
|
Semu
|
8.
|
Sifat lain
|
duri
|
-
|
-
|
|
B. GAMBAR HASIL
PENGAMATAN
Keterangan :
1. Daun
2. Ibu tulang daun
3. Batang
4. Akar
|
Menurut literatur
Keterangan :
1. Daun
2. Strobilus jantan
3. Batang
|
1
|
1
|
2
|
3
|
4
|
2
|
5
|
3
|
Anonim.2013.a
Keterangan :
1. Strobilus jantan
2. Strobilus betina
3. Ovulum
4. Daun Buah
|
Keterangan :
1. Strobilus jantan
2. Strobilus betina
3. Ovulum
|
3
|
2
|
1
|
Anonim.2013.b
Keterangan :
1. Helai daun
2. Ibu tulang daun
3. Tepi dan
4. Ujung daun
|
1
|
Keterangan :
1. Helai daun
2. Ibu tulang daun
3. Tepi dan
4. Ujung daun
|
2
|
4
|
3
|
Anonim.2013.c
Keterangan :
1. Ujung Batang
2. Permukaan Batang
3. Pangkal Batang
|
1
|
Keterangan :
1. Ujung Batang
2. Permukaan Batang
3. Pangkal Batang
|
2
|
3
|
Anonim.2013.d
Keterangan :
1. Pangkal Akar
2. Batang Akar
3. Cabang Akar
4. Ujung Akar
|
1
|
Keterangan :
1. Pangkal Akar
2. Batang Akar
3. Cabang Akar
4. Ujung Akar
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.e
2. Pinus
(Pinus merkusii Jungh. & De Vr.)
2.1 Tampak keseluruhan
Keterangan :
1. Akar
2. Batang
3. Daun
Keterangan :
1. Pangkal Akar
2. Batang Akar
3. Cabang Akar
4. Ujung Akar
|
1
|
3
2
|
3
|
Anonim.2013.f
2.2 Daun
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Tangkai
|
Menurut literatur :
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Tangkai
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.g
Keterangan :
1. Strobilus jantan
2. Strobilus betina
3. Sisik strobilus
|
Keterangan :
1. Strobilus jantan
2. Strobilus betina
3. Sisik strobilus
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.h
Keterangan :
1. Permukaan Batang
2. pangkal Akar
3. Cabang Akar
4. Ujung Akar
|
Keterangan :
1. Permukaan Batang
2. pangkal Akar
3. Cabang Akar
4. Ujung Akar
|
2
|
1
|
3
|
4
|
Anonim.2013.i
3.
Melinjo (Gnetum gnemon L.Var.Domesticum Mgf.)
Keterangan :
1. Daun
2. Tangkai daun
3. Batang
4. Akar
|
Menurut
Literatur
Keterangan :
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.j
3.2 Daun
Keterangan :
1.
Helai daun
2.
Tulang daun
3. Ujung daun
4. Tepi daun
|
Keterangan :
1.
Helai daun
2.
Tulang daun
3. Ujung daun
4. Tepi daun
|
2
|
1
|
3
|
4
|
Anonim.2012.k
Keterangan :
1. Biji
2. Benang sari (jantan)
3. Putik (betina)
4. Tangkai strobilus
|
Menurut
literatur :
Keterangan :
1. Biji
2. Benang sari
3. Putik
4. Tangkai strobilus
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.l
3.4 Batang dan akar
Keterangan :
1. Buku batang
2. Ruas batang
3. Batang akar
4. Pangkal akar
5. Cabang akar
6. Ujung akar
|
Menurut
Literatur
4
|
1
|
5
|
1
|
1
|
2
|
6
|
3
|
2
|
Keterangan :
1. Buku batang 4. Pangkal akar
2. Ruas batang 5. Cabang akar
3. Batang akar 6. Ujung akar
|
V. ANALISIS DATA
1. Pakis haji (Cycas rumphii L.)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Pinophyta
Sub divisio : Cycadophytina
Classis :
Cycadopsida
Ordo :
Cycadales
Familia :
Cycadaceae
Genus :
Cycas
Species :
Cycas rumphii L.
Sumber :
Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan dan literatur
yang ada, Tumbuhan Pakis haji (Cycas
rumphii Miq.) mempunyai perawakan tumbuhan (habitus) perdu dengan
periodisitasnya adalah menahun. Sifat batang (caulis) adalah monopodial
karena batang pokok pakis haji dapat terlihat dengan jelas dan mempunyai ukuran
yang lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari
cabang-cabangnya. Arah tumbuh batang adalah tegak lurus (erectus) dengan
bentuk batang yang bulat. Sifat akar (radix) pada tanaman pakis haji
adalah serabut, di mana akar lembaga pada tanaman pakis haji dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Alat-alat lain yang
terdapat pada batang pakis haji adalah duri. Tata letak daun (folii)
pada tanaman pakis haji adalah roset batang, dengan bagian daun yang tidak
lengkap. Bentuk daun adalah seperti pita. Pangkal daun (basis folii)
adalah runcing (acutus), sedangkan
ujung daunnya (apex folii) adalah runcing (acutus).
Tepi daun (margo folii) adalah bertepi rata. Tekstur permukaan daun adalah seperti perkamen (perkamentus), yang tipis tetapi cukup
kaku. Sifat bunga (flos) pada tanaman pakis haji adalah bunga majemuk
dengan alat tambahan pada bunganya
terdapat sisik bulu. Sedangkan sifat buah (fructus) adalah semu
karena buah terbentuk dari bakal buah beserta dengan bagian-bagian lain yang
terdapat pada bunga yang malahan menjadi bagian utama buah ini.
Pakis haji termasuk tumbuhan berumah dua
karena strobilus jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda.
Bunga-bunga tersusun dalam strobilus, setiap bunganya berkelamin satu.
Strobilus jantan terletak di ujung batang, terdiri dari banyak mikrosporofil
yang tersusun spiral. Bijinya terdiri dari masasel yang parenkimatis yang
biasanya disebut nuselus (megas porongium).
Jika dibelah secara melintang atau membujur akan terlihat lapisan ectoderm,
mikrofil, lapisan mesoderm dan lapisan endoderm. Bijinya berbentuk bulat
memanjang dan berwarna coklat orange. Strobilus betina juga terdapat di ujung
batang, membawa banyak makrosporofil yang bisa lepas satu sama lain atau
kompak, pada strobilus betina ini terdapat biji.
Jika ditinjau dari aspek botaninya,
empulurnya banyak mengandung amilum, kulit batang, kayu, biji muda dan bagian
getahnya dapat dijadikan sebagai obat tradisional.
Kunci Determinasi Pakis Haji (Cycas rumphii Miq.)
1b. . Tumbuh-tumbuhan
dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik.
Tumbuh-tumbuhan berbunga......................... ………………………………...... 2
2b... Tiada
alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan
batang, poros daun atau tangkai daun. Tumbuh-tumbuhan kebanyakan merambat.................... ………………………………………………………...... 3
3b... Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam
berkas tersebut di atas. 4
4b... Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan
(atau) bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas................................................................................. 6
6b... Dengan daun yang jelas........................................................................ 7
7a. Tumbuh-tumbuhan semacam
palem, kerap kali batangnya tidak bercabang dan mempunyai berkas daun yang
berupa lingkaran, kadang-kadang tak berbatang. Daun besar, menyirip atau
membentuk kipas ...................................................................................................... 8
8a. . Bunga telanjang, terkumpul menjadi kerucut bunga jantan atau
betina pada ujung. Karangan bunga, juga di waktu mudanya, tidak pernah
diselubungi oleh seludang bunga. Tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan gom.................................................................. ……...14.
Cycadae
·
Kunci determinasi
1b- 2b- 3b-4b-6b-7a-8a
2. Pinus (Pinus
merkussi Jungh. & De Vriese)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Pinophyta
Sub divisio : Pinophytina
Classis : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Species : Pinus
merkussi Jungh.
Sumber :
Cronquist. 1981
Dari pengamatan yang telah dilakukan, tumbuhan Pinus merkusii termasuk tumbuhan dengan habitus pohon, periodisitasnya pirenial
dengan sifat akar tunggang, pohon pinus mempunyai sifat batang dengan
percabangan monopodial dengan arah tumbuhnya tegak ke atas, bentuk batangnya
bulat dan jika di raba terasa kasar, tata letak daunnya tersebar, termasuk tipe
daun yang tidak lengkap. Bangun daunnya seperti jarum, pangkal daunnya runcing
sedangkan ujung daunnya meruncing, tepi daun rata dan warna daun hijau. Kebanyakan bersifat berumah satu (monoecious),
yaitu dalam satu tumbuhan terdapat organ jantan dan betina namun terpisah,
meskipun beberapa spesies bersifat setengah berumah dua (sub-dioecious).
Sifat bunga majemuk dengan bagian bunga yang tidak
lengkap.
Strobilus jantan dan
strobilus betina terdapat dalam satu pohon. Strobilus betina terletak agak jauh
dari ujung cabang; terdiri dari sisik-sisik ovula yang tersusun secara spiral.
Biji pada pinus biasanya bersayap. Strobilus jantan terdapat di ujung cabang,
membawa banyak mikrosporofil yang tersusun secara spiral. Pada bunga jantan
memiliki panjang ± lk 2 cm, terletak pada pangkal tunas muda, silindris dan
sedikit berbangun telur. Bijinya berbentuk pipih dan bulat telur dilengkapi
dengan sayap, dihasilkan pada setiap dasar bunga atau sisik buah, setiap sisik
menghasilkan dua biji, biji biasanya berwarna putih kekuningan.
Kayu pada pohon ini dapat digunakan sebagai bahan baku
industri kertas dan pohon ini juga sering digunakan untuk tahap reboisasi atau
penghijauan.
Kunci
Determinasi Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vr.)
1b... Tumbuh-tumbuhan
dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari (atau) putik.
Tumbuh-tumbuhan berbunga.................................................................................... 2
2b... Tiada
alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan juga dapat memanjat atau membelit (dengan
batang, poros daun, atau tangkai daun)...................................................................................... 3
3a... Daun
berbangun jarum dan terdapat di dalam berkas dan terdiri dari 2-3 helai,
pangkal tiap berkas daun di lipat oleh beberapa sisik tipis bangun buluh........................... 13. Pinaceae
Kunci determinasi 1b-2b-3a (13. Pinaceae)
3. Melinjo (Gnetum gnemon L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Sub
divisio : Gnetophytina
Classis : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon L.
Sumber :
Cronquist. 1981
Dari
hasil pengamatan, kulit batangnya berwarna kelabu, ditandai oleh
gelang-gelang menonjol secara nyata. Percabangan batang bersifat monopodial
dengan arah tumbuhnya tegak lurus. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan yang
berbuku. Daun-daunnya berhadapan, berbentuk jorong ,tulang daun sekunder
melengkung dan bersatu di ujungnya. daun melinjo termasuk ke dalam tipe daun
yang tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai (petiolus) dan helaian daun (lamina)
saja. Tepi daunnya
rata dengan urat daun yang menyirip. Warna daunnya hijau.
Melinjo sebenarnya merupakan tumbuhan
berumah satu, dimana kelamin jantan (benang sari) dan kelamin betina (putik)
terdapat pada satu pohon. Bagian atas bunganya terdapat benang sari yang
berbentuk memanjang tipis seperti benang, dan bagian bawahnyan terdapat putik.
Memiliki embrio dengan 2 kotiledon. Bunga jantan berbentuk panjang, karangan
bunga 5-8. Setiap bunga jantan memiliki perigonium (tenda bunga) berbentuk
corong dengan satu stamen yang membawa 2 antera. Pada setiap buku dari
strobilusbetina hanya terdapat satu lingkaran bunga-bunga betina. Bunga betina
rudimeterdan berbentuk seperti bola. Bulir betina panjangnya 6-10 cm, karangan
bunga 3-8,berbunga 5-12 buah, elliptis atau berbentuk bulat telur terbalik.
Bunga betinamemiliki dua integumen yaitu integumen luar dan integumen dalam.
Kulit biji melinjo terdiri dari lapisan kulit luar, lapisan kulit tengah dan
lapisan kulit dalam.
Bunga jantan berwarna hijau kekuningan.
Selain tersusun secara bertingkat strobilusnya berbuku-buku, pada setiap buku
terdapat kupula yang dibentuk dari sisik-sisik braktea yang bersatu. Untuk
strobilus jantan pada setiap buku terdapat 1 lingkaran bunga-bunga yang steril
di sebelah atas dan dibawahnya terdapat beberapa lingkaran bunga-bunga jantan.
Sedangkan pada strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran bunga-bunga betina.
Setiap bunga betina mempunyai perigonium yang berdaging dengan 1 ovul yang
mempunyai 2 integumen yaitu integumen luar dan integumen dalam. Pada bunga
betina terdapat bakal biji yang terbungkus daun buah. Jika dibelah secara
membujur atau melintang bijinya terbagi menjadi tiga bagian yaitu eksodermis
(kulit luar), mesodermis (kulit tengah) dan endodermis (kulit daun).
Melinjo mempunyai beberapa manfaat, bagian daun pada saat masih muda dan bijinya dapat di
buat sebagai sayur-mayur yang dapat dikonsumsi sehari-hari, biji dapat dibuat
makanan ringan berupa emping, kulit kayu dibuat benang jala dan bahan kertas
serta daun dan bijinya juga dapat digunakan sebagai obat-obatan untuk mengobati
xeroftalmia, busung lapar dan anemia.
Determinasi Melinjo (Gnetum gnemon L.Var. Domesticum Mgf.)
1b. Tumbuh-tumbuhan
dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik.
Tumbuh-tumbuhan berbunga...................................................................................... 2
2b. Tiada
alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan
batang, poros daun atau tangkai daun. Tumbuh-tumbuhan kebanyakan merambat........................... 3
3b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam
berkas tersebut di atas. 4
4b. Tumbuh-tumbuha tidakmenyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau)
bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas........................................................................................................... 6
6b. Dengan daun yang jelas.............................................................................. 7
7b. Bukan tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya.......................... 9
9b. Tumbuh-tumbuhan tidak
memanjat atau tidak membelit........................... 10
10b. Daun tidak tersusun
demikian rapat menjadi rozet.................................. 11
11b. Tidak demikian ibu tulang
daun dapat dibedakan jelas dari jarring urat daun dan anak cabang tulang daun
yang ke samping dan yang serong ke atas.............................................. 12
12b. Tidak semua duduk dalam
karangan atau tidak ada daun sama sekali..... 13
13b. Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain.......................................................... 14
14b. Semua daun duduk
berhadapan............................................................... 16
16a. Daun tunggal berlekuk atau
tidak, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap.................................................................................................................. 239
239b.Tumbuh-tumbuhan tanpa
getah............................................................. 243
243b. Tidak hidup dari tumbuhan
lain........................................................... 244
244b.Susunan belulang daun
tidak demikian, seluruhny atau sebagian besar tulang daun tersusun menyirip,
menjari, atau sejajar................................................................................................ 248
248b. Daun bertulang menyirip
atau menjari................................................. 249
249a. Daun jika dipatahkan (disobek dipatahkan) memperlihatkan
serabut halus yang menonjol. Bunga sangat kecil, tanpa perhiasan bunga, dalam
lingkaran pada perhiasan bunga yang berbentuk bulir berwarna hijau ........................................................................................................... 15.
Gnetaceae
Ø Kunci determinasi
1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14b-16a-239b-243b-244b-248b-249a
VI.
KESIMPULAN
1. Beberapa
ciri morfologi tumbuhan yang termasuk Divisio Pinophyta diantaranya bakal biji
letaknya terbuka dan tidak terlindung oleh daun buah yang menyusun putik, daun
buah dan badan penghasil serbuk sari terpisah dan masing-masing disebut
strobilus, umumnya berakar tunggang dan berkambium.
2. Cycas rumphii habitusnya merupakan perdu,
percabangannya monopodial, arah tumbuh batang yang tegak lurus, bentuk batang
bulat. tata letak daun roset batang. Bentuk daun tumbuhan ini bangun pita
dengan ujung daun runcing.
3. Pinus (Pinus merkusi Jungh. & De Vriese) habitusnya berupa pohon,
periodisitasnya pirenial, percabangannya monopodial, tata letak daunnya
tersebar, daunnya tunggal berbentuk seperti jarum, sifat akar tunggang.
4. Melinjo (Gnetum
gnemon L.Var. Domesticum Mgf.)
habitusnya berupa pohon, periodisitasnya pirenial, sifat akar tunggang,
percabangannya monopodial, daunnya berbentuk jorong. Termasuk tumbuhan berumah
satu.
5. Beberapa aspek botani tumbuhan
Pinophyta yakni, kayu pinus dapat digunakan untuk tahap reboisasi dan sebagai bahan
baku industri kertas. Kulit batang, kayu,
biji muda dan bagian getah pakis haji dapat dijadikan sebagai obat tradisional.
Manfaat melinjo diantaranya daun dan bijinya dapat digunakan sebagai
obat-obatan untuk mengobati xeroftalmia, busung lapar dan anemia. Bagian daun
pada saat masih muda dan bijinya dapat di buat sebagai sayur-mayur, biji dapat
dibuat makanan ringan berupa emping, kulit kayu dibuat benang jala dan bahan
kertas.
Laporan full (+gambar) ini bisa didownload di akun slideshare saya yang juga bisa diklik di menu utama blog ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan baik dan sopan, baik kritik ataupun saran dan sebagainya,