PRAKTIKUM III
Topik : Sub Classis Hamamelidae &
Caryophyllidae
Tujuan : Mengetahui ciri-ciri morfologi dan aspek botani
beberapa tumbuhan yang termasuk dalam sub classis Hamamelidae dan
Caryophyllidae
Hari
/ tanggal : Senin / 30 September 2013
Tempat
: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I. ALAT
DAN BAHAN
A. Alat-Alat
:
1.
Baki
2.
Alat tulis
3.
Lup
4.
Cutter
B. Bahan-Bahan :
Tumbuhan
dengan organ lengkap (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji) :
1. Beringin (Ficus
benjamina)
2. Nangka (Artocarpus
heterophylla Lamk.)
3. Bogenvil (Bougainvillea
spectabilis Willd.)
4. Kaktus (Opuntia
vulgaris Mill.)
5. Bayam (Amaranthus
spinosus L.)
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
praktikum.
2. Mengamati dan mencatat
sifat-sifat (karakteristik) serta ciri-ciri dari specimen yang meliputi:
a. Perawakan tumbuhan
b. Perioditasnya (umur)
c. Sifat-sifat akar
d. Sifat-sifat batang
e. Sifat-sifat daun
f. Sifat-sifat bunga
g. Sifat-sifat buah
h. Sifat-sifat lain
3. Menggambar hasil pengamatan:
a. Tumbuhan lengkap atau cabang lengkap
b. Bagian-bagian dari tumbuhan (daun, bunga dan
buah)
c. Irisan melintang atau membujur bunga
d. Irisan melintang atau membujur buah
4. Menentukan aspek botani atau
nilai ekonomis dari setiap spesimen yang
diamati.
5. Melakukan pendeterminasian
terhadap setiap specimen yang diamati.
III. TEORI DASAR
A. Sub Classis Hamamelidae
Merupakan sub
classis yang terkecil dalam classis Magnoliopsida. Muncul sekitar 100 juta
tahun yang lalu pada periode Kretaseus bawah yang ditandai oleh penyerbukan
oleh angin dan bagian-bagian bunga yang tereduksi, sering uniseksual, kecuali
beberapa taksa dari ordo Urticales, kebanyakan bentuk hidupnya berupa tumbuhan
berkayu, dan sering famili-familinya mempunyai spesies-spesies yang jumlahnya
relatif sedikit. Pada kelompok yang telah maju, bunganya tersusun dalam perbungaan
spika, perhiasan bunga tidak ada atau tidak terdeferensiasi. Ovulnya tunggal.
Dalam
beberapa fase dari evolosinya, sub classis Hamamelidae mulai menggunakan tannin
sebagai senyawa kimia untuk pertahanan diri terhadap herbivor. Terdiri dari 11
ordo, 24 familia, dan sekitar 3.400 spesies.
B. Sub Classis Caryophyllidae
Sub Classis
Caryophyllidae terdiri dari 3 ordo, 4 familia, dan sekitar 11.000 spesies.
Tumbuhan yang termasuk dalam Sub Classis Caryophyllidae sebagian besar berupa
herba, hanya beberapa familia tumbuhan
sukulen dan halofit. Dari catatan fosil diketahui bahwa Sub Classis
Caryophyllidae mulai muncul 70 juta tahun yang lalu. Perhiasan bunga secara
morfologi lebih kompleks dan beragam. anggotanya yang primitif hanya mempunyai
satu lingkaran perhiasan bunga dan dari sini berkembang menjadi berbagai
perhisan bunga yang termodifikasi dengan sepal dan petalnya yang jelas. Stamen
masak dalam urutan sentrifugal yang menghasilkan pollen yang trinukleat. Ovul
bitegmik “crassinucellate”, kampilotropus atau ampfitropus. Embrio yang masak
sering diliputi oleh perisperm.
Betalain
yang merupakan semacam pigmen diketemukan pada banyak familia dari ordo
Caryophyllales. Ordo Caryophyllales sering juga disebut Centrospermae dan
merupakan ordo yang terbesar dengan sekitar 10.000 spesies. Caryophyllales
mempunyai plastida pembuluh tapis tipe-P yang khas.
IV.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel ciri-ciri tumbuhan yang diamati
No.
|
Ciri-ciri
|
Nama Tumbuhan yang Diamati
|
||
Beringin
|
Nangka
|
Bogenvil
|
||
1.
|
Habitus
|
Pohon
|
Pohon
|
Perdu
|
2.
|
Periodisitas
|
Pirenial
|
Pirenial
|
Pirenial
|
3.
|
Sifat
akar
|
Tunggang
|
Tunggang
|
Serabut
|
4.
|
Sifat-sifat
batang:
|
|
|
|
Percabangan
|
monopodial
|
Monopodial
|
Simpodial
|
|
Arah
tumbuh batang
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
|
Bentuk
batang
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
|
Permukaan
batang
|
Kasar
|
Memperlihatkan bekas kerak
|
Kasar
|
|
Alat
lain-lain
|
Akar gantung
|
-
|
Duri
|
|
5.
|
Sifat-sifat
daun :
|
|
|
|
Tata
letak daun
|
tersebar
|
Tersebar
|
Tersebar
|
|
Bagian
daun
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
|
Bentuk
daun
|
Bulat telur
|
Bulat telur terbalik
|
Bulat telur
|
|
Pangkal
daun
|
Membulat
|
Runcing
|
Runcing
|
|
Ujung
daun
|
Meruncing
|
Meruncing
|
Meruncing
|
|
Tepi
daun
|
Rata
|
Rata
|
Rata
|
|
Urat
daun
|
Menyirip
|
Menyirip
|
Menyirip
|
|
Tekstur
daun
|
Licin
|
Licin mengkilap, licin suram
|
Licin
|
|
Warna
daun
|
Hijau
|
Hijau muda
|
Hijau muda
|
|
6.
|
Sifat-sifat
bunga :
|
|
|
|
|
Bagian
bunga
|
-
|
Tidak lengkap
|
tidak Lengkap
|
|
Alat
tambahan
|
-
|
-
|
Daun pemikat
|
7.
|
Sifat
buah
|
sejati
|
Semu majemuk
|
-
|
8.
|
Sifat
lain
|
-
|
-
|
-
|
No
|
Ciri-ciri
|
Nama Tumbuhan
yang Diamati
|
|
Kaktus
|
Bayam
|
||
1.
|
Habitus
|
Sukulen
|
Herba
|
2.
|
Periodisitas
|
Pirenial
|
Annual
|
3.
|
Sifat akar
|
tunggang
|
Serabut
|
4.
|
Sifat-sifat
batang:
|
|
|
Percabangan
|
monopodial
|
Monopodial
|
|
Arah tumbuh
batang
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
|
Bentuk batang
|
Pipih/kladodia
|
Bulat
|
|
Permukaan
batang
|
Licin
|
Beralur
|
|
Alat lain-lain
|
Duri
|
|
|
5.
|
Sifat-sifat
daun :
|
|
|
Tata letak
daun
|
Tersebar
|
Tersebar
|
|
Bagian daun
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
|
Bentuk daun
|
duri/jarum
|
Bangun delta
|
|
Pangkal daun
|
rata
|
Runcing
|
|
Ujung daun
|
runcing
|
Membulat
|
|
Tepi daun
|
rata
|
Berombak
|
|
Urat daun
|
-
|
Menyirip tapi
jala
|
|
Tekstur daun
|
Berlapis lilin
|
Seperti kertas
|
|
Warna daun
|
Hijau
|
Hijau
|
|
6.
|
Sifat-sifat
bunga :
|
|
|
|
Bagian bunga
|
Tidak lengkap
|
Tidak Lengkap
|
|
Alat tambahan
|
-
|
-
|
7.
|
Sifat buah
|
-
|
-
|
8.
|
Sifat lain
|
-
|
-
|
B.
GAMBAR HASIL PENGAMATAN
1. Beringin (Ficus benjamina)
a. Tampak
keseluruhan
Keterangan :
1. Akar
2. Batang
3. Daun
Keterangan :
1. Daun
2. Percabangan batang
3. Batang
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.a
b. Bagian-bagian beringin
Keterangan :
1. Daun
2. Pangkal Daun
3. Tepi daun
4. Ujung daun
5. Tangkai daun
6. Akar
7. Akar gantung
|
8. Cabang akar
9. Ujung akar
10. Cabang batang
11. Batang
12. Ujung Daun
13. Tangkai buah
14. Kulit buah
15. Biji
|
Menurut Literatur
Keterangan :
1. Tulang daun
2. Helai daun
3. Tepi daun
4. Ujung daun
|
1
|
4
|
2
|
3
|
Anonim.2013.b
1
|
Keterangan :
1. Tangkai buah
2. Kulit buah
3. Biji
|
3
|
2
|
Anonim.2013.c
Keterangan :
1. Cabang batang
2. Buku batang
3. Ruas batang
|
1
|
2
|
5
|
6
|
3
|
Anonim.2013.d
1
|
3
|
2
|
Keterangan :
1. Cabang akar
2. Batang akar
3. Akar gantung
|
2. Nangka
(Artocarpus heterophylla Lamk.)
a. Tampak
keseluruhan
Keterangan :
1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Buah
Keterangan :
1. Daun
2. Buah
3. Batang
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.f
Keterangan :
1. Helaian Daun
2. Pangkal daun
3. ujung daun
4. Tepi daun
5. Tulang daun
|
3
|
1
|
Keterangan :
1. Helaian Daun
2. Pangkal daun
3. ujung daun
4. Tepi daun
5. Tulang daun
|
2
|
5
|
4
|
Anonim.2013.g
Keterangan :
1. Kulit buah
2. Biji
3. Daging buah
4. Tangkai
|
Keterangan :
1. Kulit buah
2. Biji
3. Daging buah
4. Tangkai
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.h
d. Bunga
Keterangan :
1. Tangkai
2. Bunga betina
3. Bunga Jantan
|
Keterangan :
1. Tangkai
2. Bunga betina
3. Bunga Jantan
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.i
e. Batang
Keterangan :
1. Bekas kerak
2. Buku batang
3. Ruas batang
4. Cabang batang
|
Keterangan :
1. Bekas kerak
2. Buku batang
3. Ruas batang
|
1
|
3
|
2
|
Anonim.2013.j
e. Akar
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Ujung akar
|
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Ujung akar
|
1
|
3
|
4
|
2
|
Anonim.2013.k
3. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis Willd.)
Keterangan :
1. Daun
2. Batang
3. Bunga
4. Akar
5. Percabangan batang
|
Keterangan :
1. Daun
2. Batang
3. Cabang batang
4. Bunga
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.l
b. bunga Bogenvil
Keterangan :
1. Daun Pemikat
2. Putik
3. Benang sari
4. Mahkota bunga
|
Menurut literatur :
Keterangan :
1. Daun Pemikat
2. Putik
3. Benang sari
4. Mahkota bunga
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Anonim.2013.m
c. Daun Bogenvil
Keterangan :
1. Tangkai daun
2. Pangkal daun
3. Tulang daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
|
Menurut literatur :
Keterangan :
1. Tangkai daun
2. Pangkal daun
3. Tulang daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Anonim.2013.m
d. Batang Bogenvil
Keterangan :
1. Duri
2. Ranting
3. Buku batang
4. Ruas batang
|
Keterangan :
1. Duri
2. Ranting
3. Buku batang
4. Ruas batang
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.n
e. Akar Bogenvil
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
4. Batang akar
|
Menurut literatur :
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
|
1
|
3
|
2
|
Anonim.2013.o
4. Kaktus (Opuntia vulgaris Mill.)
a. Tampak
keseluruhan
Keterangan :
1. Daun
2. Bunga
3. Batang
4. Akar
Keterangan :
1. Bunga
2. Batang
3. Daun
|
1
|
2
|
3
|
Keterangan :
1.
Pangkal daun
2.
Ujung daun
3.
Batang
4.
Cabang batang
5.
Mahkota bunga
6.
Benang sari
7.
Putik
8.
Pangkal akar
9.
Batang akar
10.
Ujung akar
11.
Cabang akar
|
b. Bagian-bagian dari kaktus
2
|
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Daun
5. Batang
6. Pangkal akar
7. Cabang akar
8. Ujung akar
|
1
|
3
|
6
|
8
|
7
|
4
|
5
|
Anonim.2013.q
5. Bayam
(Amaranthus spinosus L.)
a. Tampak keseluruhan
Keterangan :
1. Daun
2. Batang
3. Akar
4. Bunga
5. Buah
Keterangan :
1. Bunga
2. Daun
3. Batang
4. Akar
|
2
|
1
|
3
|
4
|
Anonim.2013.r
Keterangan :
1. Tangkai daun
2. Tepi daun
3. Helai daun
4. Ujung bunga
5. Tulang daun
6. Pangkal daun
7. Pangkal akar
8. Cabang akar
9. Ujung akar
10. Batang
11. Cabang batang
12. Bunga
13. Tangkai bunga
|
3
|
4
|
2
|
Keterangan :
1. Tangkai daun
2. Tepi daun
3. Helai daun
4. Ujung bunga
5. Tulang daun
6. Pangkal daun
7. Pangkal akar
8. Cabang akar
9. Ujung akar
10. Batang
11. Cabang batang
12. Bunga
13. Tangkai bunga
|
1
|
5
|
7
|
10
|
11
|
9
|
12
|
13
|
8
|
6
|
Anonim.2013.s
V. ANALISIS DATA
1. Beringin (Ficus benjamina )
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Hammamelidae
Crdo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Ficus
Species : Ficus benjamina
(Sumber : C.
C. G. J. Van Steenis. 2003)
Dari hasil pengamatan, pohon Beringin (Ficus benjamina) mempunyai habitus
berupa pohon, periodisitasnya pirenial (tumbuhan menahun), sistem perakarannya
merupakan akar tunggang. Sifat-sifat batang yang dimiliki antara lain,
percabangannya monopodial, arah tumbuh batang tegak, bentuk batangnya bulat
dengan permukaan batang yang kasar. Alat lain pada beringin adalah adanya akar gantung
pada batang, biasanya dimiliki oleh pohon yang sudah dewasa. Akar tersebut keluar dari bagian-bagian di atas tanah dan
dapat mencapai tinggi yang sangat panjang. Gunanya untuk menolong penyerapan
air dan gas dari udara. Bagian yang ada di atas tanah seringkali berubah
menjadi batang.Tata letak daunnya berseling, bagian daun tidak lengkap hanya
memiliki tangkai dan helaian daun, helaian daunnya bertekstur licin dan
berwarna hijau, bentuk daunnya jorong, pangkal daun tumpul dan ujung daunnya
meruncing, urat daunnya menyirip, tepi daun rata. Memiliki buah yang bersifat
sejati. Buah tanaman ini berbentuk bola atau
seperti buah peer dan hanya terbuka pada bagian ujung (mulut).
Akar dan daun tanaman
ini berkhasiat untuk mengatasi penyakit. Akar udara dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitis),
nyeri pada rematik sendi, dan luka terpukul (memar). Sementara daunnya
berkhasiat menyembuhkan influenza, radang saluran napas (bronkitis), batuk
rejan (pertusis), malaria, radang usus akut (akut enteritis), disentri, dan
kejang panas pada anak.
Kunci determinasi tumbuhan
Beringin adalah 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120a-121b-124a-38.
Moraceae
1.b. .... Tumbuh-tumbuhan
dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik.
Tumbuh- tumbuhan berbunga............................................................. 2
2.b. .... Tiada
alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun dan atau tangkai
daun)............................................................ 3
3.b. .... Daun
tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut diatas 4
4.b...... Tumbuh-tumbuhan
tidak meyerupai bangsa rumput. Daun mempunyai tulang daun sejajar atau melengkung, tak berduri,
dengan pangkal berpelepah. Bunga–bunga merupakan bulir, terdapat di ketiak
sekam..................................................................................... 6
6.b...... Dengan
daun yang jelas.................................................................... 7
7.b. .... Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupai...... 9
9.b. .... Tumbuh-tumbuhan
tidak memanjat atau membelit........................ 10
10.b. .. Daun tidak tersusun demikian rapat menyerupai roset................... 11
11.b. .. Tidak demikian ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun
dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas.................. 12
12.b. .. Tidak semua duduk daun dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali 13
13.b. .. Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain.................................................. 14
14.a. .. Daun
tersebar kadang-kadang berhadapan.................................... 15
15.a.... Daun tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap
sampai bercangap menyirip rangkap ....................................................................................................... 109
109.b.. Tanaman daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau............ 119
119.b. Tanaman lain.................................................................................. 120
120.a.. Tanaman
bergetah.......................................................................... 121
121.b.. Setengah
perdu, perdu, pohon atau rumput-rumputan berbentuk pohon 124
124.a.. Daun
penumpu meninggalkan bekas melingkar pada cabang (jadi memeluk batang). Bunga
tidak kelihatan nyata, dalam keadaan bunga yang berbentuk periuk atau karangan
bunga yang berbentuk bola besar berdaging massif memanjang..................... 38.
Moraceae
2. Nangka (Artocarpus
heterophylla Lamk.)
Klasifikasi
:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Hammamelidae
Crdo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Species : Artocarpus heterophylla Larm.
(Sumber : C.
C. G. J. Van Steenis. 2003)
Dari hasil pengamatan, tumbuhan nangka (Artocarpus heterophylla Larm.) adalah tumbuhan yang mempunyai perawakan
tumbuhan (habitus) pohon dengan periodisitasnya adalah pirenial atau menahun,
yang dapat mencapai umur bertahun-tahun
belum juga mati. Warna daunnya adalah kebanyakan hijau muda. Bagian bunganya
tidak lengkap dengan sifat buahnya adalah semu majemuk yang merupakan buah
semua yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak
seperti satu buah saja. Sifat akar (radix) pada tumbuhan ini adalah
tunggang, di mana akar lembaga pada tumbuhan nangka tumbuh terus-menerus
menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
Sifat batang (caulis) adalah monopodial karena batang pokok tumbuhan
nangka dapat terlihat dengan jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar dan
lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari cabang-cabangnya. Arah tumbuh
batang adalah tegak lurus (erectus) dengan bentuk batang yang bulat (teres). Permukaan batang adalah
memperlihatkan bekas kerak. Tata letak daun pada tumbuan beringin adalah
tersebar, dengan bagian daun yang tidak lengkap. Bentuk daun adalah bulat telur
terbalik (obovatus). Pangkal daun (basis
folii) adalah runcing (acutus)
sedangkan ujung daunnya (apex folii)
meruncing (acuminatus). Tepi daun (margo
folii) adalah rata, dengan urat daun yang menyirip. Tekstur permukaan atas
daun adalah licin mengkilap, sedangkan bagian permukaan bawahnya adalah licin
suram.
Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang
pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan
dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1-3 × 3-8 cm, dengan cincin
berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari
kekuningan dan berbau harum samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal.
Setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan
menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga betina dalam
bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua. Aspek botani tumbuhan nangka :
1. Daging
buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran.
2. Tepung
biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan
campuran).
4. Kayu
nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan mebel, konstruksi
bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda dan kandang sapi ( di
Priangan), dayung, perkakas, dan alat musik.
5. Pohon
nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Kunci determinasi tumbuhan
Nangka adalah
1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120a-121b-124a-38.
Moraceae
1.b. .... Tumbuh-tumbuhan
dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik.
Tumbuh- tumbuhan berbunga............................................................... 2
2.b. .... Tiada
alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun dan atau tangkai
daun)............................................................... 3
3.b. .... Daun
tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut diatas 4
4.b...... Tumbuh-tumbuhan
tidak meyerupai bangsa rumput. Daun mempunyai tulang daun sejajar atau melengkung, tak berduri,
dengan pangkal berpelepah. Bunga–bunga merupakan bulir, terdapat di ketiak
sekam........................................................................................ 6
6.b...... Dengan
daun yang jelas...................................................................... 7
7.b. .... Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupai......... 9
9.b. .... Tumbuh-tumbuhan
tidak memanjat atau membelit........................... 10
10.b. .. Daun tidak tersusun demikian rapat menyerupai roset..................... 11
11.b. .. Tidak demikian ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun
dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas..................... 12
12.b. .. Tidak semua duduk daun dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali 13
13.b. .. Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain.................................................... 14
14.a. .. Daun
tersebar kadang-kadang berhadapan....................................... 15
15.a.... Daun tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap
sampai bercangap menyirip rangkap 109
109.b.. Tanaman daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau............... 119
119.b. Tanaman lain..................................................................................... 120
120.a.. Tanaman
bergetah............................................................................. 121
121.b.. Setengah
perdu, perdu, pohon atau rumput-rumputan berbentuk pohon 124
124.a.. Daun
penumpu meninggalkan bekas melingkar pada cabang (jadi memeluk batang). Bunga
tidak kelihatan nyata, dalam keadaan bunga yang berbentuk periuk atau karangan
bunga yang berbentuk bola besar berdaging massif memanjang…………..38.
Moraceae
3. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis Willd.)
Klasifikasi
:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Caryophyllidae
Crdo : Caryophyllales
Familia : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Species : Bougainvillea
spectabilis Willd.
(Sumber
: C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Tanaaman Bogenvil (Bougainvillea spectabilis Willd.) mempunyai habitus berupa perdu,
periodisitasnya pirenial, sistem perakarannya merupakan akar tunggang
Bunga mempunyai
bagian yang tidak lengkap serta alat tambahan pada bunga adalah daun pemikat
yang biasanya berwarna mencolok, bagian mahkota bunga kecil, biasanya berwarna
putih. Tanaman ini digunakan sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah.
Bunga tersusun dalam anak payung yang bertangkai diketiak daun. Masing-masing
anak payung terdiri dari tiga bunga. Daun pelindung duduk, bulat telor,
bertulang daun, tidak rontok dan berwarna merah. Tenda bunga tanaman ini
berbentuk tabung, berambut. Benang sari kebanyakan delapan, tangkai putik lebih
pendek dan buah jarang berkembang.
. Sifat-sifat batang yang dimiliki
antara lain, percabangannya simpodial, arah tumbuh batang tegak, bentuk
batangnya bulat dengan permukaan batang yang kasar. Pada batang terdapat alat lain berupa duri tempel yang
tajam.Tata letak daun tersebar, bagian daun tidak lengkap hanya memiliki
tangkai dan helaian daun, helaian daunnya bertekstur kasar dan berwarna hijau,
pangkal daun tumpul dan ujung daunnya meruncing, urat daunnya menyirip, tepi
daun rata.
Manfaat tumbuhan bogenvil selain sebagai tanaman hias, bunganya
juga berfungsi sebagai obat.
Kunci determinasi tumbuhan Bogenvil adalah 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-128b-129b-135b-136b-139b-140b-142b-143b-146a-147b-150b-151b-152a-42.
Nyctaginaceae
1.b. .... Tumbuh-tumbuhan
dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik.
Tumbuh- tumbuhan berbunga............................................................. 2
2.b. .... Tiada
alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun dan atau tangkai
daun)............................................................... 3
3.b. .... Daun
tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut diatas 4
4.b...... Tumbuh-tumbuhan
tidak meyerupai bangsa rumput. Daun mempunyai tulang daun sejajar atau melengkung, tak berduri,
dengan pangkal berpelepah. Bunga–bunga merupakan bulir, terdapat di ketiak
sekam........................................................................................ 6
6.b...... Dengan
daun yang jelas...................................................................... 7
7.b. .... Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupai......... 9
9. b. ... Tumbuh-tumbuhan
tidak memanjat atau membelit........................... 10
10.b. .. Daun tidak tersusun demikian rapat menyerupai roset..................... 11
11.b. .. Tidak demikian ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun
dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas..................... 12
12.b. .. Tidak semua duduk daun dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali 13
13.b. .. Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain.................................................... 14
14.a.... Daun
tersebar, kadang-kadang sebagian berhadapan....................... 15
15.a.... Daun
tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip
rangkap (golongan 8)....................................................................................................... 109
109.b.. Tanaman
daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau............... 119
119.b.. Tanaman
lain..................................................................................... 120
120.b.. Tanaman
tanpa getah........................................................................ 128
128.b.. Daun
lain. Bukan rumput-rumputan yang merayap, dan mudah berakar 129
129.b.. Tidak
ada upih daun yang jelas, palinmgpaling pangkal daun sedikit atau banyak mengelilingi batang............................................................................................... 135
135.b.. Daun
tidak berbentuk kupu-kupu berlekuk dua............................... 136
136.b.. Susunan
tulang daun menjari atau menyirip..................................... 139
139.b.. Tidak
ada bekas bentuk cincin yang melingkar pada cabang........... 140
140.b.. Kelopak
tanpa kelenjar demikian..................................................... 142
142.b.. Cabang
tidak demikian..................................................................... 143
143.b.. Sisik
demikian tidak ada.................................................................. 146
146.a.. Tanaman
(bukan buahnya) berduri tempel atau berduri (buah diabaikan) 147
147.b.. Tanaman
berkayu.............................................................................. 150
150.b.. Tangkai
daun tidak beruas dan melebar seperti itu. Helaian daun dengan atau tanpa
kelenjar minyak.......................................................................................................... 151
151.b.. Daun
bertulang menyirip. Tidak pada setiap pangkal daun ada 1 atau 2 duri pendek
yang melengkung dan mudah rontok. Daun tidak berseling..................... 152
152.a.. Bunga
tiap kali terkumpul tiga-tiga, tiap bunga timbuh melekat dengan ibu tulang daun
dari daun pelindung bersangkutan yang besar dan berwarna
………………………….42. Nyctaginaceae
4. Kaktus (Opuntia
vulgaris Mill.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Caryophyllidae
Crdo : Caryophyllales
Familia : Cactaceae
Genus : Opuntia
Species : Opuntia vulgaris Mill.
(Sumber : C.
C. G. J. Van Steenis. 2003)
Dari hasil pengamatan, Tumbuhan kaktus (Opuntia vulgaris Mill.) adalah tumbuhan yang mempunyai perawakan tumbuhan (habitus)
sukulen dengan periodisitasnya adalah pirenial atau menahun, yang dapat mencapai umur bertahun-tahun belum juga mati.
Permukaan batang adalah licin. Alat-alat lain yang terdapat adalah duri daun (spina phyllogenum) yang merupakan
mtemorfosis dari daun. Arah tumbuh batang adalah tegak lurus (erectus)
dengan bentuk batang yang pipih kladodia (cladodium).
Tata letak daun pada tumbuan kaktus adalah tersebar, dengan bagian daun yang
tidak lengkap. Tekstur permukaan daun adalah berlapis lilin. Warna daunnya
adalah kebanyakan hijau muda. Sifat akar (radix) pada tumbuhan ini
adalah tunggang. Bagian bunga tumbuhan ini tidak lengkap Aspek botani tumbuhan kaktus
yaitu sering sekali digunakan sebagai tanaman hias, dan menurut penelitian dari
berbagai sumber, beberapa jenis kaktus juga dapat membantu menyembuhkan
penyakit.
Kunci determinasi kaktus :
1.b. .... Tumbuh-tumbuhan
dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik.
Tumbuh- tumbuhan berbunga........................................................... 2
2.b. .... Tiada
alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun dan atau tangkai
daun)............................................................ 3
3.b. .... Daun
tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut diatas 4
4.b...... Tumbuh-tumbuhan
tidak meyerupai bangsa rumput. Daun mempunyai tulang daun sejajar atau melengkung, tak berduri,
dengan pangkal berpelepah. Bunga–bunga merupakan bulir, terdapat di ketiak
sekam..................................................................................... 6
6.a...... Tidak
berdaun atau tanpa daun yang jelas (golongan 3)............... 34
34.a.... Cabang
atau ruas batang tampak jelas pipih................................... 35
35.a.... Ruas
dan batang tebal dan berdaging (succulent), berbentuk bulatan pipih ……………………………………..86. Cactaceae
Kunci determinasi tumbuhan
Kaktus adalah 1b-2b-3b-4b-6a-34a-35a-86. Castaceae
5. Bayam (Amaranthus
spinosus L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Caryophyllidae
Crdo : Caryophyllales
Familia : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Species : Amaranthus spinosus L.
(Sumber : C.
C. G. J. Van Steenis. 2003)
Dari hasil pengamatan, tumbuhan bayam (Amaranthus spinosus L.) adalah tumbuhan yang mempunyai perawakan tumbuhan (habitus)
herba dengan periodisitasnya adalah annual yang merupakan tumbuhan yang umurnya
pendek, umurnya kurang dari satu tahun sudah mati atau paling banyak dapat
mencapai umur setahun. Bentuk daun adalah bangun delta (deltoideus). Pangkal daun (basis folii) adalah runcing (acutus) sedangkan ujung daunnya (apex folii) membulat (rotundus). Tepi daun (margo folii)
adalah berombak, dengan urat daun yang menyirip tapi jala. Tekstur permukaan
daun adalah seperti kertas. Warna daunnya adalah kebanyakan hijau.
Sifat batang (caulis) adalah monopodial.
Permukaan batang adalah beralur. Tata letak daun adalah
tersebar, dengan bagian daun yang tidak lengkap. Sifat akar (radix) pada
tumbuhan ini adalah serabut, di mana akar lembaga dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Arah tumbuh batang adalah
tegak lurus (erectus) dengan bentuk batang yang bulat (teres).. Aspek botani tumbuhan bayam
adalah dapat berfungsi sebagai obat, dimana daunnya
dapat mengatasi gangguan pernafasan, bronchitis, serta memperlancar dan
memperbanyak produksi ASI (air susu ibu) caranya dengan menumbuk seluruh bagian
tanaman.
Kunci determinasi :
1.b. .... Tumbuh-tumbuhan
dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik.
Tumbuh- tumbuhan berbunga........................................................... 2
2.b. .... Tiada
alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun dan atau tangkai
daun)............................................................ 3
3.b. .... Daun
tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut diatas 4
4.b...... Tumbuh-tumbuhan
tidak meyerupai bangsa rumput. Daun mempunyai tulang daun sejajar atau melengkung, tak berduri,
dengan pangkal berpelepah. Bunga–bunga merupakan bulir, terdapat di ketiak
sekam..................................................................................... 6
6.b...... Dengan
daun yang jelas.................................................................... 7
7.b. .... Bukan
tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupai...... 9
9.b. .... Tumbuh-tumbuhan
tidak memanjat atau membelit........................ 10
10.b. .. Daun
tidak tersusun demikian rapat menyerupai roset................... 11
11.b. .. Tidak
demikian ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari
anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas.................. 12
12.b. .. Tidak
semua duduk daun dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali 13
13.b. .. Tumbuh-tumbuhan
berbentuk lain.................................................. 14
14.a. .. Daun
tersebar kadang-kadang berhadapan.................................... 15
15.a. .. Daun
tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip
rangkap ....................................................................................................... 109
109.b.. Tanaman
daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau............ 119
119.b. Tanaman
lain.................................................................................. 120
120.b.. Tanaman
tanpa getah..................................................................... 128
128.b.. Daun
licin. Bukan rumput-rumputan yang merayap, dan mudah berakar 129
129.b.. Tidak ada
upih daun yang jelas, paling-paling pangkal daun sedikit atau banyak
mengelilingi batang............................................................................................ 135
135.b.. Daun
tidak berbentuk kupu-kupu berlekuk dua............................ 136
136.b.. Susunan
tulang daun menjari atau menyirip.................................. 139
139.b.. Tidak ada
bekas berbentuk cincin yang melingkar pada cabang... 140
140.b.. Kelopak
tanpa kelenjar demikian................................................... 142
142.b.. Cabang
tidak demikian.................................................................. 143
143.b.. Sisik
demikian tidak ada................................................................ 146
146.a.. Tanaman
(bukan buahnya) berduri tempel atau berduri (buahnya diabaikan) 147
147.a.. Rumput-rumputan.......................................................................... 148
148.b.. Tanaman
tanpa roset akar, tidak berbau busuk.............................. 149
149.a.. Bunga kecil, dalam tukal yang tersusun
serupa bulir, tiap tukal dengan dua duri. Tenda bunga lepas……….41. Amaranthaceae
VI.
KESIMPULAN
1. Ciri-ciri morfologi dari tumbuhan yang termasuk ke dalam
kelompok sub classis caryophyllidae, yaitu: berupa tumbuhan herba, beberapa
tumbuhan sukulen dan halofit. Pada anggotanya yang primitif
hanya mempunyai satu lingkaran perhiasan bunga, Stamen
masak dalam urutan sentrifugal yang menghasilkan pollen yang trinukleat, Ovul
bitegmik “crassinucellate” kampilotropus dan amfitropus serta Embrio yang masak sering diliputi oleh perisperm.
2.
Ciri-ciri morfologi
dari tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok sub classis hamameliidae, yaitu:
Tumbuhannya berupa tumbuhan berkayu, Bunganya tersusun dalam perbungaan spika, perhiasan
bunga tidak ada atau tidak terdiferensiasi dan Ovulnya tunggal.
3.
Aspek
botani tumbuhan beringin diantaranya : Akar dan daun tanaman Beringin berkhasiat untuk
mengatasi penyakit. Akar udara dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pilek, demam
tinggi, radang amandel (tonsilitis), nyeri pada rematik sendi, dan luka
terpukul (memar). Sementara daunnya berkhasiat menyembuhkan influenza, radang
saluran napas (bronkitis), batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut
(akut enteritis), disentri, dan kejang panas pada anak.
4.
Tumbuhan kaktus dan bogenvil memiliki aspek botani sebagai
tanaman hias dan juga beberapa bagiannya dapat digunakan sebagai obat beberapa
penyakit.
5.
Nangka dan bayam memiliki beberapa aspek botani, diantaranya
: buah nangka dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi, kayunya dapat digunakan
sebagai bahan baku beberapa barang. Bayam berfungsi sebagai obat, dimana
daunnya dapat mengatasi gangguan pernafasan, dan bronchitis.
Laporan full (+gambar) ini bisa didownload di akun slideshare saya yang juga bisa diklik di menu utama blog ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan baik dan sopan, baik kritik ataupun saran dan sebagainya,