PRAKTIKUM V
Topik : Sub Classis Rosiidae
Tujuan : Mengetahui ciri-ciri morfologi dan aspek botani
beberapa tumbuhan yang termasuk dalam sub classis Rosiidae
Hari
/ tanggal : Senin / 28 Oktober 2013
Tempat
: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I. ALAT
DAN BAHAN
A. Alat-Alat
:
1.
Baki
2.
Alat tulis
3.
Lup
4.
Cutter
B. Bahan-Bahan :
Tumbuhan
dengan organ lengkap (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji) :
1. Mawar (Rosa sp)
2. Kembang merak (Caesalpinia
pulcherrium Swart.)
3. Jambu biji (Psidium guajava L.)
4. Jambu mete (Anacardium occidentale)
5. Belimbing manis
(Averhoa carambola L.)
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
praktikum.
2. Mengamati dan mencatat
sifat-sifat (karakteristik) serta ciri-ciri dari specimen yang meliputi:
a. Perawakan tumbuhan
b. Perioditasnya (umur)
c. Sifat-sifat akar
d. Sifat-sifat batang
e. Sifat-sifat daun
f. Sifat-sifat bunga
g. Sifat-sifat buah
h. Sifat-sifat lain
3. Menggambar hasil pengamatan:
a. Tumbuhan lengkap atau cabang lengkap
b. Bagian-bagian dari tumbuhan (daun, bunga dan
buah)
c. Irisan melintang atau membujur bunga
d. Irisan melintang atau membujur buah
4. Menentukan aspek botani atau
nilai ekonomis dari setiap spesimen yang
diamati.
5. Melakukan pendeterminasian
terhadap setiap specimen yang diamati.
6. Membuat rumus dan diagram dari beberapa
bunga.
III. TEORI DASAR
Dilihat dari jumlah familia,
Sub classis Rosidae merupakan sub classis yang terbesar, sedangkan dari jumlah
spesiesnya kurang lebih sama dengan sub classis Asteridae. Tumbuhan dari sub classis ini mempunyai bunga dengan
banyak stamen yang masak dengan urutan sentripetal. Ovula bitegmik atau
unitegmik, “crassinucellate”. Korola polipetal meskipun beberapa ada yang
apetal atau simpetal.
Tumbuh-tumbuhan
dari sub classis ini diduga muncul sekitar 100 juta tahun yang lalu, pada
periode krataseus bawah. Sub
classis Rosidae terdiri dari 15 ordo, 114 Familia dan sekitar 58.000 spesies.
Ordo-ordo tersebut antara lain :
1.Rosales
2.Fabales
3.Proteales
4.Myrtales
5.Rhizophorales
6.Santales
7.Rafflestales
8.Celastrales
9.Euphorbiales
10. Rhamnales
Rosidae adalah nama botani pada peringkat subkelas berdasarkan International Code of Botanical
Nomenclature (ICBN).
Penggunaan subkelas ini akan bervariasi tergantung sistem taksonomi yang digunakan, satu-satunya persamaannya adalah
keberadaan famili Rosaceae di bawahnya.
Berdasarkan sistem
Cronquist tahun 1981, Rosidae terdiri dari:
Namun ada juga yang menuliskan Crossosomatales,
Geraniales,
Myrtales, Fabidae (Celastrales,
Cucurbitales,
Fabales, Fagales, Huaceae, Oxalidales,
Malpighiales,
Rosales dan Zygophyllales), Malvidae (Brassicales,
Dipentodontaceae, Gerrardinaceae, Malvales, Sapindales,
dan Tapisciaceae),
Picramniaceae,
dan Vitaceae
sebagai bagian dari Rosidae, karena saling tumpang tindih antara satu sistem
dengan sistem lainnya terkait klasifikasi suatu spesies seringkali terjadi.
IV.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel ciri-ciri tumbuhan yang
diamati
No
|
Ciri-ciri
|
Nama Tumbuhan
yang Diamati
|
|
Jambu mete
|
Belimbing
manis
|
||
1.
|
Habitus
|
Pohon
|
Pohon
|
2.
|
Periodisitas
|
Pirenial
|
Pirenial
|
3.
|
Sifat akar
|
Tunggang
|
Tunggang
|
4.
|
Sifat-sifat
batang:
|
Berkayu
|
Berkayu
|
Percabangan
|
Simpodial
|
Simpodial
|
|
Arah tumbuh
batang
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
|
Bentuk batang
|
Bulat
|
Bulat
|
|
Permukaan
batang
|
Beralur
|
Kasar
|
|
Alat lain-lain
|
-
|
-
|
|
5.
|
Sifat-sifat
daun :
|
Tunggal
|
Majemuk
menyirip gasal
|
Tata letak
daun
|
tersebar
|
tersebar
|
|
Bagian daun
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
|
Bentuk daun
|
Bulat telur
terbalik
|
Jorong
|
|
Pangkal daun
|
Runcing
|
Membulat
|
|
Ujung daun
|
Membulat
|
Meruncing
|
|
Tepi daun
|
Rata
|
Rata
|
|
Urat daun
|
Menyirip
|
Menyirip
|
|
Tekstur daun
|
Seperti kertas
|
Seperti kertas
|
|
Warna daun
|
Hijau tua
|
Hijau
|
|
6.
|
Sifat-sifat
bunga :
|
Majemuk (Malai
rata)
|
Majemuk
(Malai)
|
|
Bagian bunga
|
Lengkap &
Sempurna
|
Lengkap &
Sempurna
|
|
Alat tambahan
|
-
|
-
|
7.
|
Sifat buah
|
Buah semu
tunggal
|
Buah buni
|
8.
|
Sifat lain
|
-
|
-
|
No.
|
Ciri-ciri
|
Nama Tumbuhan
yang Diamati
|
||
Mawar
|
Kembang merak
|
Jambu biji
|
||
1.
|
Habitus
|
Semak
|
Perdu
|
Pohon
|
2.
|
Periodisitas
|
Pirenial
|
Pirenial
|
Pirenial
|
3.
|
Sifat akar
|
Tunggang
|
Tunggang
|
Tunggang
|
4.
|
Sifat-sifat
batang:
|
Berkayu
|
Berkayu
|
Berkayu
|
Percabangan
|
Simpodial
|
Simpodial
|
Monopodial
|
|
Arah tumbuh
batang
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
|
Bentuk batang
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
|
Permukaan
batang
|
Berduri
|
Kasar
|
Lepasnya kerak
|
|
Alat lain-lain
|
Duri
|
-
|
-
|
|
5.
|
Sifat-sifat
daun :
|
Majemuk
menyirip gasal
|
Majemuk genap
ganda 2 sempurna
|
Tunggal
|
Tata letak
daun
|
-
|
-
|
Berhadapan
|
|
Bagian daun
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
|
Bentuk daun
|
Bulat telur
|
Bulat telur
terbalik
|
Jorong
|
|
Pangkal daun
|
Membulat
|
Runcing
|
Tumpul
|
|
Ujung daun
|
Runcing
|
Membulat
|
Runcing
|
|
Tepi daun
|
Bergerigi
|
Rata
|
Rata
|
|
Urat daun
|
Menyirip
|
Menyirip
|
Menyirip
|
|
Tekstur daun
|
Seperti kertas
|
Seperti kertas
|
Seperti kertas
|
|
Warna daun
|
Hijau tua
|
Hijau tua
|
Hijau muda
|
|
6.
|
Sifat-sifat
bunga :
|
Tunggal
|
Majemuk
(Tandan)
|
Tunggal
|
|
Bagian bunga
|
Lengkap &
Sempurna
|
Lenkap &
Sempurna
|
Lengkap &
Sempurna
|
|
Alat tambahan
|
Daun penumpu/
stipula
|
-
|
-
|
7.
|
Sifat buah
|
-
|
Buah polong
|
Buah buni
|
8.
|
Sifat lain
|
-
|
-
|
-
|
B.
GAMBAR HASIL PENGAMATAN
Keterangan :
1.
Bunga
2.
Daun
3.
Batang
|
Keterangan :
1.
Daun
2.
Bunga
3.
Batang
|
1
|
1
|
2
|
2
|
3
|
3
|
1
|
4
|
Anonim.2013.a
Keterangan :
1.
pangkal akar
2.
Batang akar
3. Cabang
akar
|
Keterangan :
1.
pangkal akar
2.
Batang akar
3.
Cabang akar
|
1
|
2
|
3
|
5
|
Anonim.2013.b
Keterangan :
1.
Buku batang
2.
Ruas batang
3. Duri
|
Keterangan :
1.
Buku batang
2.
Ruas batang
3. Duri
|
2
|
1
|
3
|
Anonim.2013.c
Keterangan :
1. Anak daun
2. Tangkai anak Daun
3. Ibu tangkai daun
4. Daun penumpu
|
Keterangan :
1. Anak daun
2. Tangkai anak Daun
3. Ibu tangkai daun
4. Daun penumpu
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.d
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Kelopak bunga
3. Tangkai bunga
|
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Kelopak bunga
3. Tangkai bunga
|
1
|
3
|
2
|
Anonim.2013.e
2. Kembang
merak (Caesalpinia pulcherrima
Swart.)
2.1 Tampak keseluruhan
Keterangan :
1. Batang
2. Daun
3. Bunga
Keterangan :
1. Bunga
2. Daun
3. Batang
|
1
|
3
|
2
|
Anonim.2013.f
Keterangan :
1.
Kepala sari
2.
Tangkai sari
3. Putik
4.
Kelopak
5. Mahkota
|
Keterangan :
1.
Kepala sari
2.
Tangkai sari
3. Putik
4.
Kelopak
5. Mahkota
|
1
|
3
|
2
|
4
|
5
|
Anonim.2013.g
Keterangan :
1. Kulit buah
2. Biji
3. Tangkai buah
|
Menurut
literatur :
1
|
Keterangan :
1. Kulit buah
2. Biji
3. Tangkai buah
|
2
|
3
|
Anonim.2013.h
2.4 Daun
Keterangan :
1. Anak daun
2. Tangkai anak daun
3. Ibu tangkai Daun
|
Keterangan :
1. Anak daun
2. Tangkai anak daun
3. Ibu tangkai Daun
|
2
|
3
|
1
|
Anonim.2013.i
2.5 Batang
Keterangan :
1. Percabangan
2. Buku batang
3. Ruas batang
|
Keterangan :
1. Percabangan
2. Buku batang
3. Ruas batang
|
2
|
1
|
3
|
Anonim.2013.j
2.6 Akar
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Ujung akar
|
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Ujung akar
|
2
|
3
|
1
|
4
|
Anonim.2013.k
3. Jambu biji (Psidium guajava L.)
Keterangan :
1. Daun
2. Batang
3. Buah
4. Percabangan batang
|
Keterangan :
1. Daun
2. Batang
3. Buah
|
1
|
3
|
2
|
Anonim.2013.l
3.2
Keterangan :
1. Pangkal daun
2. Helai daun
3. Ujung daun
4. Tangkai daun
5. Tulang daun
6. Tepi daun
|
3
|
2
|
1
|
Keterangan :
1. Pangkal daun
2. Helai daun
3. Ujung daun
4. Tangkai daun
5. Tulang daun
6. Tepi daun
|
5
|
6
|
4
|
Anonim.2013.m
3.3
Keterangan :
1. Tangkai buah
2. Kulit buah
3. Daging buah
4. Biji
|
Menurut literatur :
Keterangan :
1. Tangkai buah
2. Kulit buah
3. Daging buah
4. Biji
|
1
|
4
|
3
|
2
|
Anonim.2013.n
3.4
Keterangan :
1. Tangkai bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Mahkota bunga
|
Keterangan :
1. Tangkai bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Mahkota bunga
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.o
3.5
Keterangan :
1. Percabangan
2. Batang
3. Daun
4. Lepasnya kerak
|
Menurut literatur :
2
|
3
|
1
|
Keterangan :
1. Percabangan
2. Batang
3. Daun
|
Anonim.2013.p
3.6
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
|
Menurut literatur :
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
|
3
|
1
|
2
|
Anonim.2013.q
4. Jambu
mete (Anacardium occidentale)
4.1 Tampak keseluruhan
Keterangan :
1. Daun
2. Batang
3. Buah
4. Percabangan batang
|
Keterangan :
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang
|
Menurut
literatur :
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.r
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Putik
3. Dasar bunga
4. Benang sari
5. Tulang daun
6. Tepi daun
7. Pangkal daun
8. Ujung daun
9. Tangkai daun
10.Buah
11. Buah semu (tangkai bunga
yang membesar
12. Tangkai buah
|
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Putik
3. Bakal buah
4. Dasar bunga
5. Benang sari
|
Menurut
literatur :
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Putik
3. Dasar bunga
4. Benang sari
5. Tulang daun
6. Tepi daun
7. Pangkal daun
8. Ujung daun
9. Tangkai daun
10.Buah
11. Buah semu (tangkai bunga
yang membesar
12. Tangkai buah
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
Anonim.2013.s
4.3
Keterangan :
1.
Ruas batang
2.
Cabang batang
3.
Buku-buku batang
|
Keterangan :
1.
Ruas batang
2.
Cabang batang
3.
Buku-buku batang
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.t
4.4
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
|
Menurut literatur :
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Batang akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
|
4
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.u
5. Belimbing
manis (Averhoa carambola L.)
5.1 Tampak keseluruhan
Keterangan :
1. Daun
2. Batang
3. Buah
4.
Cabang batang
Keterangan :
1. Daun
2. Buah
3. Batang
|
2
|
1
|
3
|
Anonim.2013.v
Keterangan
:
1.
Kulit Buah
2.
Tangkai buah
3.
Daging buah
4.
Biji
5.
Ibu Tangkai daun
6.
Anak daun
7.
Mahkota bunga
8.
Benang sari
9.
Putik
10.
Tangkai bunga
11.
Batang akar
12.
Cabanga akar
13.
Ujung akar
14.
Cabang batang
15.
Buku-buku batang
16.
Ruas-ruas batang
|
2
|
Keterangan :
1. Buah
2. Tangkai daun
3. Helai daun
4. Mahkota bunga
5. Benang sari
6. Tangkai bunga
7. Pangkal akar
8. Batang akar
9. Cabanga akar
10. Ujung akar
11. Cabang batang
12. Buku-buku batang
13. Ruas-ruas batang
|
1
|
3
|
4
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
5
|
6
|
12
|
13
|
Anonim.2013.w
V. ANALISIS DATA
1. Tanaman Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo :
Rosales
Familia :
Rosaceae
Genus :
Rosa
Species :
Rosa sp.
(Sumber : Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan, tumbuhan mawar (Rosa sp) adalah tumbuhan yang mempunyai perawakan tumbuhan
(habitus) semak dengan periodisitasnya adalah pirenial atau menahun, yang
dapat mencapai umur bertahun-tahun belum
juga mati. Sifat akar (radix) pada tumbuhan ini adalah tunggang, di mana
akar lembaga pada tumbuhan mawar tumbuh terus-menerus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Sifat batang (caulis)
adalah berkayu dengan tipe percabangannya yang simpodial. Arah
tumbuh batang adalah tegak lurus (erectus) dengan bentuk batang yang
bulat (teres). Permukaan batang
adalah berduri.
Daun Rosa sp. bertipe daun majemuk menyirip
gasal (imparipinnatus). Dikatakan daun majemuk menyirip gasal karena diujung
ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri dan biasanya anak daun tersebut
lebih besar dari pada yang lain. Jumlah anak daunnya pada satu ibu tangkai daun
biasanya sebanyak 5 atau 7 anak daun. Bagian-bagian daun majemuk yang dimiliki
oleh daun mawar antara lain ibu tangkai daun, tangkai anak daun, dan anak daun
serta dilengkapi dengan daun penumpu pada pangkal ibu tangkai daunnya.
bunga mawar merupakan
bunga tunggal yang menempel pada bagian dasar bunga. Bunga ini tumbuh di ketiak
daun. Tangkai bunganya (pedicellus)
agak panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga. Kelopak (calyx) dengan tepi berbagi. Bunga ini
merupakan bunga lengkap, kerapkali berkelamin dua, beraturan dan berbilangan
lima. Mahkota bunga berwarna merah, putih dan ada juga yang berwarna pink.
Kelopak bunga berdaun lekat, kadang-kadang dengan kelopak tambahan.
Aspek botani tumbuhan
mawar adalah dapat digunakan sebagai tanaman hias. Selain itu bunga dan daunnya
berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9a - 41b -
42b - 43b – 54a – 55b - 57a.
2. Tanaman Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
Klasifikasi
:
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo :
Fabacales
Familia :
Caesalpinia
Genus :
Caesalpinia
Species :
Caesalpinia pulcherrima Swart.
(Cronquist, 1981)
Tanaman ini habitusnya
perdu dengan periodisitas pirenial dan sitem perakaran tunggang. Sifat
percabangan batang simpodial, arah tumbuh batang tegak, bentuk batang bulat dan
permukaan batangnya kasar.
Bunga pada tanaman ini
merupakan bunga majemuk yang tidak terbatas karena bunga ini memiliki tangkai
bunga yang mampu untuk terus tumbuh dengan cabang tangkai bunga yang banyak,
terdiri atas mahkota, putik, dan benang sari. Bunga kembang merak termasuk
bunga sempurna karena terdiri atas kelopak, mahkota, putik, dan benang sari.
Berdasarkan hasil
pengamatan, daun Caesalpinia pulcherrima
Sw merupakan daun bertipe majemuk meyirip genap ganda dua dengan sempurna. Terdapat
sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan dikanan kiri ibu tulang daun dan
ganda dua dengan sempurna karena jumlah anak daunnya genap dan berpasangan
dengan sempurna. Bagian-bagian daunnya tidak lengkap.
Bentuk daun adalah bulat telur terbalik (obovatus).
Pangkal daun (basis folii) runcing (acutus)
sedangkan ujung daunnya (apex folii)
membulat (rotundus). Tepi daun (margo
folii) adalah rata, dengan urat daun yang menyirip. Tekstur permukaan daun
adalah seperti kertas (papyraceous).
Selain sebagai tanaman
hias, manfaat Bunga dari tumbuhan kembang merak dapat digunakan untuk mengobati
menstruasi yang tidak lancar, mata merah, luka terpukul, memar, panas, kejang
pada anak-anak dan lainnya. Sedangkan kulit kayunya digunakan untuk mengobati
diare, kejang pada anak, dan lain-lain. Akarnya digunakan untuk mengobati
demam, panas dan kejang pada anak-anak, dan daunnya bermanfaat untuk mengatasi
perut kembung, sariawan, demam, penyakit kulit. Buahnya digunakan untuk
mengobati diare, disentri dan lain-lain.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b -
11b - 12b - 13b - 14a - 15b - 197b - 208b - 219b - 220b - 224b - 225b - 227b -
229b - 230a - 231a - 232b - 233b.
3. Jambu biji (Psidium guajava L.)
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Rosiidae
Ordo :
Myrtales
Familia :
Myrtaceae
Genus :
Psidium
Species :
Psidium guajava L.
(Cronquist, 1981)
Dari pengamatan yang
dilakukan, diketahui bahwa jambu biji merupakan tanaman dengan habitus berupa
pohon dan tipe batangnya berkayu. Bentuk batang bulat. Arah tumbuh batang tegak
lurus. Arah tumbuh cabang tegak. Warna batang coklat. Permukaan batang licin
dan terdapat kulit batang yang mengelupas. Tipe percabangan simpodial karena
batang pokok sukar ditentukan. Akarnya berupa akar tunggang
Bunganya merupakan
bunga tunggal, terletak di ketiak daun berbentuk anak payung. Tabung kelopak
berbentuk corong. Mahkota bulat telur terbalik panjang dan berwarna putih.
Buahnya sejati yang mana buahnya termasuk buah buni dengan biji yang banyak.
Tata letak daun
berhadapan, bagian daunnya tidak lengkap karena hanya mempunyai tangkai dan
helaian, mempunyai bentuk daun yang memanjang dengan pangkal yang tumpul dan ujung daun yang runcing. Tepi
daun rata, permukaan daun berkerut dan daunnya berwarna hijau.
Selain dimanfaatkan
untuk dikonsumsi, buah jambu biji mengandung beberapa khasiat seperti untuk
menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah munculnya kanker,
memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan
gusi, gigi dan pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi dan
penyembuhan luka. Jambu biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan
menghentikan pendarahan, misalnya pada penderita demam berdarah dengue. Daun
jambu biji juga banyak bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit
seperti diare, maag dan sariawan.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b -
11b - 12b - 13b - 14a - 16a - 239b - 243b - 244b - 248b - 249b - 250a - 251b -
253b - 254b - 255a.
4. Jambu
Mete (Anacardium occidentale)
Klasifikasi
:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Anacardium occidentale
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan pengamatan, tumbuhan
jambu mete (Anacardium occidentata L.)
perawakan tumbuhan (habitus) pohon dengan periodisitasnya adalah pirenial.
Sifat akar (radix) pada tumbuhan ini adalah tunggang.
Sifat batang (caulis) adalah berkayu dengan tipe
percabangannya yang simpodial. Arah tumbuh batang adalah tegak lurus (erectus)
dengan bentuk batang yang bulat (teres).
Permukaan batang adalah beralur. Sifat daunnya adalah tunggal dengan tata letak
daun yang berkarang. Bagian-bagian daunnya tidak lengkap. Bentuk daun adalah
bulat telur terbalik (obovatus).
Pangkal daun (basis folii) runcing (acutus)
sedangkan ujung daunnya (apex folii)
membulat (rotundus). Tepi daun (margo
folii) adalah rata, dengan urat daun yang menyirip. Tekstur permukaan daun
adalah seperti kertas (papyraceous).
Sifat bunganya adalah bunga majemuk bertipe malai rata dengan bagian bunganya
yang juga lengkap dan sempurna.
Berdasarkan hasil
pengamatan, dapat diketahui bahwa buah jambu mete
(Anacardium occidentale) merupakan
buah semu tunggal yaitu buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal
buah. Pada jambu mete bagian tangkai bunganya ikut membesar, menebal, berdaging
yang merupakan bagian buah yang dapat dimakan. Tangkai bunga yang membesar dan meyerupai buah
tersebut dinamakan buah semu. Sedangkan
buahnya lebih kecil, berkulit keras dan terdapat di bagian ujung bagian yang
membesar dan sering disebut kacang mete. Aspek botani tumbuhan jambu mete yaitu
buahnya dapat dikonsumsi dan digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai
macam penyakit.
Kunci
determinasi :
1b
- 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 197b - 208b
- 219b - 220b - 224b - 225b - 227b - 229b - 230b - 234b - 235b - 236b
5. Belimbing manis (Averhoa
carambola L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo :
Geraniales
Familia : Oxalidaceae
Genus :
Averhoa
Species : Averhoa carambola L.
(Sumber :
Steenis; 2003)
Berdasarkan pengamatan, Tumbuhan
belimbing manis (Averhoa carambola L.)
adalah tumbuhan yang mempunyai perawakan tumbuhan (habitus) pohon dengan
periodisitasnya adalah pirenial. Jenis: batang berkayu (lignosus). Keras
dan kuat, terdiri dari kayu. Tergolong jenis pohon-pohon(arbores). Permukaan
batang memperlihatkan banyak lentisel
Bentuk batang bulat (teres) Arah tumbuh batang: tegak (erectus). Arahnya lurus ke atas.
Bentuk batang bulat (teres) Arah tumbuh batang: tegak (erectus). Arahnya lurus ke atas.
Sifat bunganya
adalah bunga majemuk bertipe malai dengan bagian bunganya yang juga lengkap dan
sempurna. Sifat buah tumbuhan jambu mete adalah buah buni yang merupakan buah
yang dindingnya mempunyai dua lapisan.
Sifat akar (radix)
pada tumbuhan ini adalah tunggang, Bagian akar yang
dimiliki: pangkal/ leher akar (collum),
ujung akar (apex radicis), batang
akar ( corpus radicis), cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), bulu akar (pilus radicalis), tudung akar (calyptra).
Sifat daunnya
adalah majemuk menyirip gasal dengan tanpa tata letak daun. Bagian-bagian
daunnya tidak lengkap. Bentuk daun adalah jorong (ovalis). Pangkal daun (basis folii) meruncing (acuminatus) sedangkan ujung daunnya (apex folii) meruncing (acuminatus). Tepi daun (margo folii)
adalah rata, dengan urat daun yang menyirip. Tekstur permukaan daun adalah
seperti kertas (papyraceous). Warna
daunnya adalah kebanyakan hijau.
Aspek botani
tumbuhan belimbing manis adalah buahnya dapat dikonsumsi dan daunnya dapat
digunakan untuk menyembuhkan penyakit hipertensi.
Buah belimbing yang manis selain menyembuhkan batuk, demam, kencing manis dan
kolesterol tinggi, juga cocok untuk meredakan sakit tenggorokan. Bunga buah
belimbing yang berwarna keunguan dipercaya berkhasiat untuk mengobati penyakit
malaria. Bahkan akar tanaman belimbing dapat mengobati penyakit rematik.
Manfaat yang bisa kita peroleh, selain untuk kesehatan, enak dikonsumsi sebagai
buah segar dan dapat juga dimanfaatkan sebagai tanaman pekarangan.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b -
11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 197b - 208b - 219b - 220b - 224b - 225b - 227b -
229b - 230b - 234b - 235b - 236b - 237b - 238a.
VI.
KESIMPULAN
1.
Ciri-ciri morfologi
dari tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok sub classis Rosiidae, yaitu: Bunganya mempunyai banyak stamen yang masak dengan
urutan sentripetal, Ovula bitegmik atau unitegmik, “crassinucellate” atau
“tenuinucellate”, dan Korola polipetal meskipun beberapa
ada yang apetal dan simpetal
2.
Sub classis Rosidae
sebagian besar berhabitus pohon kecuali pada bunga Mawar dan Kembang merak yang
berhabitus perdu dan semuanya mempunyai periodisitas pirenial dan berakar
tunggang.
3.
Aspek botani dari Bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) dan Mawar (Rosa sp.)
yaitu dapat digunakan sebagai tanaman hias dan untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
4.
Aspek botani dari Tumbuhan jambu biji (Psidium
guajava) dan jambu mete (Anacardium
occidentale) yaitu buahnya dapat dikonsumsi, dan beberapa
bagian tumbuhannya seperti daun dapat digunakan sebagai obat beberapa penyakit.
5.
Tumbuhan belimbing manis (Averhoa carambola L.) memiliki beberapa
aspek botani yaitu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pekarangan. Buahnya dapat
dikonsumsi dan daunnya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit hipertensi.
Buahnya selain
menyembuhkan batuk, demam, kencing manis dan kolesterol tinggi, juga cocok
untuk meredakan sakit tenggorokan. Bunganya berkhasiat untuk mengobati penyakit
malaria. Akar tanaman belimbing dapat mengobati penyakit rematik.
Laporan full (+gambar) ini bisa didownload di akun slideshare saya yang juga bisa diklik di menu utama blog ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan baik dan sopan, baik kritik ataupun saran dan sebagainya,