Kamis, 14 Juli 2016

Laporan Praktikum 4.Sub Classis Dilleniidae (Botani Tumbuhan Tinggi)



PRAKTIKUM IV

Topik                        :  Sub Classis Dilleniidae
Tujuan                      :  Mengetahui ciri-ciri morfologi dan aspek botani beberapa tumbuhan yang termasuk dalam sub classis Dilleniidae
Hari / tanggal           :  Senin / 7 Oktober 2013
Tempat                     :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.  ALAT DAN BAHAN
   A. Alat-Alat  :
1.      Baki
2.      Alat tulis
3.      Lup
4.      Cutter
   B. Bahan-Bahan :
Tumbuhan dengan organ lengkap (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji) :
1.      Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2.      Coklat (Theobroma cacao L.)
3.      Randu/ Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.)
4.      Pepaya (Carica papaya L.)
5.      Tanjung (Mimusops elengi L.)

II.  CARA KERJA
1.     Menyiapkan alat dan bahan praktikum.
2.     Mengamati dan mencatat sifat-sifat (karakteristik) serta ciri-ciri dari specimen yang meliputi:
a.   Perawakan tumbuhan
b.   Perioditasnya (umur)
c.   Sifat-sifat akar
d.   Sifat-sifat batang
e.   Sifat-sifat daun
f.    Sifat-sifat bunga
g.   Sifat-sifat buah
h.   Sifat-sifat lain
3.     Menggambar hasil pengamatan:
a.   Tumbuhan lengkap atau cabang lengkap
b.   Bagian-bagian dari tumbuhan (daun, bunga dan buah)
c.   Irisan melintang atau membujur bunga
d.   Irisan melintang atau membujur buah
4.     Menentukan aspek botani atau nilai ekonomis dari setiap spesimen yang  diamati.
5.     Melakukan pendeterminasian terhadap setiap specimen yang diamati.

III.  TEORI DASAR
Tumbuhan yang termasuk sub classis Dillenidae mempunyai ginaesium sinkarpus, kecuali pada ordo Dilleniales yang apokarpus. Stamen masak secara sentrifugal dengan pollen yang binukleat kecuali pada famili Cruciferae yang trinukleat. Ovula unitegmik atau biregmik dengan endosperm yang “crassinucellate”. Kebanyakan yang termasuk anggota sub classis Dilleniidae merupakan tumbuhan berkayu.
Pollen yang mewakili sub classis Dilleniidae diketemukan berupa fosil dari sekitar 100 juta tahun yang lalu pada awal periode Kretaseus bawah. Sub classis Dilleniidae terdiri dari 13 ordo, 78 famili dan sekitar 25.000 species.
Suku Dilleniaceae berupa pohon, perdu atau liana. Biasanya mengandung falvonol mirisetin (yang jarang pada Magnoliidae), bertanin, biasanya dengan asam ellagat dan proantosianin, tanpa sel-sel minyak atsiri dan kebanyakan tanpa alkaloid. Daun tunggal, tersebar, jarang berhadapan, stipula tak ada atau seperti sayap menempel pada petiolus. Bunga tunggal atau dalam simosa atau rasemus, kuning atau putih, biseksual, sepal 5, imbrikatus, persisten, petal 5, imbrikatus, cepat jatuh, stamen banyak. Ginaesium dengan ovarium superus, beberapa sampai banyak karpel, ruang banyak, ovul 1 atau lebih tiap karpel. Buah baka atau folikulus, biji dengan endosperm.
Beberapa famili dari sub classis dilleniidae diantaranya :
a. Dilleniaceae
Habitus berupa pohon, perdu, liana, korolanya cepat luruh, dan termasuk apokarp. Contoh Dillenia phillipinensis (sempur).
b. Theaceae
Tumbuhan ini berkayu dan berdaun tunggal, letak daun tersebar, dan biseksualis. Contoh Thea sinensis.
c. Malvaceae
Habitus beragam, dari pohon sampai herba. Tumbuhan ini memiliki stamen yang banyak dan tersusun dalam stamina column. Contohnya adalah Hibiscus rosasinensis (kembang sepatu).
d. Passifloraceae
Habitus herba sampai perdu, memiliki sulur, kaliks dan petal berjumlah lima, dan memiliki androgynophore. Contohnya adalah Passiflora quadringularis (markisa)
e. Caricaceae
Habitus berupa pohon berkayu lunak, daun tunggal atau majemuk, dan bunga uniseksualis. Contoh tumbuhannya adalah Carica papaya.
f. Cucurbitaceae
Habitus berupa herba memanjat, bunga kelipatan 3, bunga tunggal dan uniseksualis. Biasanya tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai sayuran, contohnya Shecium edule (labu) dan Cucumis sativus (mentimun).
g. Brassicaceae
Habitus berupa herba, bunga majemuk racemosa, biseksualis, dauntunggal atau majemuk dan letaknya tersebar. Kegunaannya sebagai sayuran, misalnya Brassica sinensis (petsai) dan Rhapanus sativus (lobak)


IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel ciri-ciri tumbuhan yang diamati
No.
Ciri-ciri
Nama Tumbuhan yang Diamati
Kembang Sepatu
Coklat
Randu/Kapuk
1.
Habitus
Semak
Pohon
Pohon
2.
Periodisitas
Pirenial
Pirenial
Pirenial
3.
Sifat akar
Tunggang
Tunggang
Tunggang
4.
Sifat-sifat batang:



Percabangan
Simpodial
Simpodial
Monopodial
Arah tumbuh batang
Tegak lurus
Tegak lurus
Tegak lurus
Bentuk batang
Bulat
Bulat
Bulat
Permukaan batang
Kasar
Kasar
Memperlihatkan bekas-bekas kerak
Alat lain-lain
-
-
Duri
5.
Sifat-sifat daun :



Tata letak daun
Tersebar
Tersebar
Tersebar
Bagian daun
Tidak lengkap
Tidak lengkap
Tidak lengkap
Bentuk daun
Bulat telur
memanjang
Bulat
Pangkal daun
Tumpul
runcing
Runcing
Ujung daun
Meruncing
runcing
Meruncing
Tepi daun
Beregerigi
Rata
Rata
Urat daun
Menyirip
Menyirip
Menyirip
Tekstur daun
Seperti kertas
Seperti perkamen
Seperti kertas
Warna daun
Hijau
Hijau tua
Hijau
6.
Sifat-sifat bunga :




Bagian bunga
Lengkap
Lengkap
Tidak lengkap

Alat tambahan
-
-
-
7.
Sifat buah
-
Buah sejati/buni
Buah berbelah dua
8.
Sifat lain
-
-
-

No
Ciri-ciri
Nama Tumbuhan yang Diamati
Pepaya
Tanjung
1.
Habitus
Herba berkayu
Pohon
2.
Periodisitas
Pirenial
Pirenial
3.
Sifat akar
Serabut
Tunggang
4.
Sifat-sifat batang:


Percabangan
Monopodial
Monopodial
Arah tumbuh batang
Tegak lurus
Tegak lurus
Bentuk batang
Bulat
Bulat
Permukaan batang
Memperlihat bekas-bekas gugur daun
Kasar
Alat lain-lain
-
-
5.
Sifat-sifat daun :


Tata letak daun
Tersebar
Tersebar
Bagian daun
Tidak lengkap
Tidak lengkap
Bentuk daun
Bulat
Bulat telur
Pangkal daun
Berlekuk
Runcing
Ujung daun
Runcing
Runcing
Tepi daun
Berbagi menjari
Rata
Urat daun
Menjari
Menyirip
Tekstur daun
Tipis lunak
Seperti kertas
Warna daun
Hijau
Hijau
6.
Sifat-sifat bunga :



Bagian bunga
Tidak lengkap
Lengkap

Alat tambahan
-
-
7.
Sifat buah
Buah sejati tunggal/buni
Buah batu
8.
Sifat lain
-
-

B. GAMBAR HASIL PENGAMATAN
Keterangan :
1.    Bunga   
2.    Daun          
3.    Batang               
4.    Akar              

     1.    Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)







Keterangan :
1.    Bunga   
2.    Daun          
3.    Batang               
4.    Akar              

      Menurut literatur:
1

2

3
1

4



      Anonim.2013.a
Keterangan :
1.    Leher akar   
2.    Cabang akar         
3.    Batang akar              
4.    Serabut akar
5.    Ujung akar            

     1.1  Akar Tanaman kembang sepatu






Keterangan :
1.    Leher akar   
2.    Cabang akar         
3.    Batang akar              
4.    Serabut akar
5.    Ujung akar            

  Menurut literatur
1

2
3

4

5


   Anonim.2013.b
Keterangan :
1.    Buku batang   
2.    Ruas batang         

   1.2 batang tanaman kembang sepatu





Keterangan :
1.    Buku batang   
2.    Ruas batang   
3.    Tangkai      

   Menurut literatur
2
1

3





   Anonim.2013.c
Keterangan :
1.    Ujung daun   
2.    Pertulangan daun          
3.    Ibu tulang daun                
4.    Tepi daun              
5.    Pangkal daun
6.    Helaian daun
7.    Tangkai daun

8. Mahkota bunga

1.3 Daun tanaman kembang sepatu





Keterangan :
1.    Ujung daun   
2.    Pertulangan daun          
3.    Ibu tulang daun                
4.    Tepi daun              
5.    Pangkal daun
6.    Helaian daun
7.    Tangkai daun

Menurut literatur
2
1

3

5
4

6
7



Anonim.2013.d
Keterangan :
1.    Kepala putik   
2.    Tangkai putik          
3.    Benang sari               
4.    Tangkai sari              
5.    Kelopak bunga
6.    Tangkai bunga
7.    Mahkota bunga

8. Mahkota bunga

1.4 Bunga kembang sepatu







Keterangan :
1.    Kepala putik   
2.    Tangkai putik          
3.    Benang sari               
4.    Tangkai sari              
5.    Pendukung benang sari  dan putik
6.    Kelopak bunga
7.    Tangkai bunga
8.    Mahkota bunga

8. Mahkota bunga

Menurut literatur :




Anonim.2013.e
2.  Coklat (Theobroma cacao L.)
     2.1  Tampak keseluruhan
Keterangan :
1.  Akar
2.  Batang
3.  Daun
4.  Buah











Keterangan :
1. Daun
2. Buah
3. Batang

Menurut Literatur
1
3
2











         Anonim.2013.f
Keterangan :
1.  Putik
2.  Staminodia
3.  Benang sari
4.  Mahkota bunga
5.  Kelopak
6.  Tangkai bunga


     2.2 Bunga Coklat (Theobroma cacao L.)











Keterangan :
1.  Putik
2.  Staminodia
3.  Benang sari
4.  Mahkota bunga
5.  Kelopak
6.  Tangkai bunga


3
         Menurut literatur :
1
2
4
6
5







         Anonim.2013.g
Keterangan :
1. Tangkai
2. Biji
3. mesocarpium
4. Kulit buah (exocarpium)



         2.3 Buah

   





Keterangan :
1. Tangkai
2. Biji
3. mesocarpium
4. Kulit buah (exocarpium)



          Menurut literatur :
2
3
1
4
 





          Anonim.2013.h
    2.4 Daun
Keterangan :
1. Tepi daun
2. Ujung daun
3. Tulang daun
4. Tangkai daun
5. Pangkal daun



        

   




Keterangan :
1. Tepi daun
2. Ujung daun
3. Tulang daun
4. Tangkai daun
5. Pangkal daun



    Menurut literatur :
1
3
5
4
2
 





    Anonim.2013.i
    2.5  Batang
Keterangan :
1. Percabangan
2. Buku batang
3. Ruas batang



        

   




Keterangan :
1. Percabangan
2. Buku batang
3. Ruas batang



    Menurut literatur :
2
3
1
 






    Anonim.2013.j
    2.6 Akar
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Ujung akar



        

   




Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Ujung akar



    Menurut literatur :
2
3
1
4
 





    Anonim.2013.k
   3.  Randu/ Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.)
Keterangan :
1.  Daun
2.  Batang
3.  Buah
4.  Akar
5.  Percabangan batang


         3.1  Tampak keseluruhan











Keterangan :
1.  Daun
2.  Batang
3.  Buah
4.  Akar banir


     Menurut Literatur
1
3
4
2
 







     
   Anonim.2013.l

     3.2 
Keterangan :
1. Anak daun
2. Tangkai anak Daun
3. Ibu tangkai daun

Daun







Keterangan :
1. Anak daun
2. Tangkai anak Daun
3. Ibu tangkai daun

     Menurut Literatur :
1
3
2







     Anonim.2013.m
     3.3
Keterangan :
1. Tangkai buah
2. Kulit buah
3. Daging buah

Buah








    Menurut literatur :
Keterangan :
1. Tangkai buah
2. Kulit buah
3. Daging buah

2
3
1








     Anonim.2013.n                                                              
    3.4 
Keterangan :
1. Benang sari
2. Mahkota bunga
3. Tangkai bunga
4. Dasar bunga

Bunga








Keterangan :
1. Benang sari
2. Mahkota bunga
3. Tangkai bunga
4. Dasar bunga


     Menurut literatur :
2
3
4
1









    Anonim.2013.o


3.5 
Keterangan :
1. Duri
2. Buku batang
3. Ruas batang

Batang







    Menurut literatur :
Keterangan :
1. Duri
2. Buku batang
3. Ruas batang

3
1
2









    Anonim.2013.p
3.6 
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar

Akar









    Menurut literatur :
Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar

3
1
2









    Anonim.2013.q
     4. Pepaya (Carica papaya L.)       
    4.1 Tampak keseluruhan
Keterangan :
1. Daun
2. Tangkai Daun
3. Batang
4. Buah







Keterangan :
1. Daun
2. Tangkai Daun
3. Buah
4. Batang

  
    Menurut literatur :
1
4
2
3
 





     Anonim.2013.r
4.2 Bunga
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Putik
3. Bakal buah
4. Dasar bunga
5. Benang sari


 











    Menurut literatur :
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Putik
3. Bakal buah
4. Dasar bunga
5. Benang sari


2
5
3
4
1











    Anonim.2013.s


     4.3
Keterangan :
1. Anak daun
2. Tangkai anak Daun
3. Ibu tangkai daun

Buah






Keterangan :
1.    Kulit buah   
2.    Biji         
3.    Tangkai              
4.    Daging buah





     Menurut literatur
1

2

3

4



   Anonim.2013.t
     4.4
Keterangan :
1. Tangkai daun
2. Tulang daun
3. Ujung daun
4. Pangkal daun

Daun








   

    Menurut literatur :
Keterangan :
1. Tangkai daun
2. Tulang daun
3. Ujung daun
4. Pangkal daun

1
4
3
2
 







     Anonim.2013.u
     4.5
Keterangan :
1.    Bekas daun   
2.    Tangkai
3.    Buku batang
4.    Ruas batang

Batang






Keterangan :
1.    Bekas daun   
2.    Tangkai
3.    Buku batang
4.    Ruas batang





     Menurut literatur
1

2

3

4



   Anonim.2013.v


     4.6
Keterangan :
1.    Pangkal akar   
2.   Batang akar         
3.    Ujung akar

Akar






Keterangan :
1.    Pangkal akar   
2.   Batang akar         
3.    Ujung akar





     Menurut literatur
1

2

3




   Anonim.2013.w
5.  Tanjung (Mimusops elengi L.)
       5.1 Tampak keseluruhan
Keterangan :
1.  Daun
2.  Batang
3.  Akar
4.  Bunga
5.  Buah




Keterangan :
1.  Daun
2.  Buah
3.  Cabang batang
4.  Batang


    
2
1
   Menurut literatur :
3
4
 









Keterangan :
1.  Mahkota bunga
2.  Kelopak
3.  Pangkal daun
4.  Tepi daun
5.  Ujung daun
6.   Tulang daun
7.   Tangkai buah
8.   Kulit buah
9.   Kerak
10. Buku batang
11. Ruas batang
12. Pangkal akar
13. Cabang akar
14. Ujung akar


    Anonim.2013.x
 5.2      Bagian-bagian dari Tanjung (Mimusops elengi L.)










2
Keterangan :
1.  Mahkota bunga
2.  Kelopak
3.  Pangkal daun
4.  Tepi daun
5.  Ujung daun
6.   Tulang daun
7.   Tangkai buah
8.   Kulit buah
9.   Kerak
10. Buku batang
11. Ruas batang
12. Pangkal akar
13. Cabang akar
14. Ujung akar


1
   Menurut literatur :
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
 










14
  
  


 Anonim.2013.y










V. ANALISIS DATA
1.    Tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
     Klasifikasi Tanaman  Hibiscus rosa-sinensis
Divisi          : Spermatopyta
   Sub Divisi : Magnoliophyta
   Class          : Dikotil
   Ordo          : Malvales
   Familia       : Malvacea
   Genus         : Hibiscus
   Spesies       : Hibiscus rosa-sinensis
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 
Tumbuhan kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tumbuhan yang mempunyai perawakan tumbuhan (habitus) semak dengan periodisitasnya adalah pirenial.
Akar pada tanaman kembang sepatu merupakan jenis akar tunggang karena tanaman ini digolongkan sebagai tanaman dikotil. Akar tanaman ini terdiri dari akar primer, akar sekunder, leher akar, bulu akar, cabang akar, dan tudung akar.
Batang kembang sepatu ini memiliki percabangan dengan tipe percabangan simpodial. Bentuk batang kembang sepatu bulat, dengan permukaanya kasar. Memiliki kambium sehingga batangnya keras.
Daun kembang sepatu termasuk daun tunggal. Bangun daun ovalis dengan tulang daun penninervis. Daun kembang sepatu berwarna hijau. Pangkal daun (basis folii) adalah tumpul (acutus) sedangkan ujung daunnya (apex folii) meruncing (obtusus). Tepi daun (margo folii) adalah bergerigi, dengan urat daun yang menyirip. Tekstur permukaan daun adalah seperti kertas (papyraceous). Bagian-bagian daun bunga kembang sepatu yang mudah diamati adalah tangkai daun, ujung daun, tepi daun, pangkal daun, ibu tulang daun pertulangan daunnya. Pada daun kembang sepatu merupakan daun tidak lengkap dan dapat disebut juga daun bertangkai, karena hanya terdiri atas tangkai dan helaian daun saja.
Bunga kembang sepatu termasuk bunga tunggal sempurna. Pada satu tangkai hanya terdapat satu bunga dan pada bunga ini terdapat kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Bunga kembang sepatu juga terdapat bagian-bagian bunga lainnya seperti kelompok tambahan. Berdasarkan hasil pengamatan, bunga ini memiliki mahkota bunga dengan tepi yang rata.Jumlah mahkota bunganya ada 5 buah dan berwarna merah, dengan jumlah stamen yang sangat banyak dan saling berlekatan dan berwana kuning.
Selain sebagai tanaman hias, tanaman ini juga bisa sebagai obat. Daun Hibiscus rosa-sinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan.
Kunci determinasi :
1.b......... Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik. Tumbuh- tumbuhan berbunga..............................................................................      2
2.b......... Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit  (dengan batang, poros daun dan atau tangkai daun).........................................................................      3
3.b......... Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapata dalam berkas tersebut diatas                  4
4.b......... Tumbuh-tumbuhan tidak meyerupai bangsa rumput. Daun mempunyai tulang  daun sejajar atau melengkung, tak berduri, dengan pangkal berpelepah. Bunga–bunga merupakan bulir, terdapat diketiak sekam....................................................................................................      6
6.b......... Dengan daun yang jelas.......................................................................      7
7.b......... Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupai..........      9
9.b......... Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat atau membelit..............................    10
10.b....... Daun tidak tersusun demikian rapat menyerupai roset........................    11
11.b....... Tidak demikian ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jarring urat daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas...................................    12
12.b....... Tidak semua duduk daun dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali                  13
13.b....... Tumbuh-tumbuhan berbentukm lain....................................................    14
14.a....... Daun tersebar kadang-kadang berhadapan..........................................    15
15.a....... Daun tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap                   109
109.b..... Tanaman daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau................... 119
119.b..... Tanaman lain........................................................................................ 120
120.b..... Tanaman tanpa getah............................................................................ 128
128.b..... Daun lain, bukan rumput-rumputan yang merayap dan mudah berakar 129
129.b..... Tidak ada upih daun yang jelas, paling-paling pangkal daun sedikit atau banyak mengelilingi batang .............................................................................................................. 135
135.b..... Daun tidak berbentuk kupu-kupu berlekuk dua................................... 136
136.b..... Susunan tulang daun menyirip atau menjari......................................... 139
139.b..... Tidak ada bekas berbentuk cincin yang melingkar pada cabang
............................................................................................................................. 140
140.b..... Kelopak tanpa kelenjar demikian......................................................... 142
142.b..... Cabang tidak demikian........................................................................ 143
143.a..... Ujung ranting dan sisi bawah daun tertutup dengan sisik pipih yang perang emas atau perak (korek atau pisau).................................................................................................... 144
144.a..... Daun dengan pangkal daun berbangun jantung dan bertulang menjari………………………………………………….75.Malvaceae
Fam. 75. Malvaceae. – Bangsa Kapas
1.a.     Bunga dengan kelopak tambahan.............................................................      2
2.b.     Tangkai putik sebanyak dua buah.............................................................      3      
3.b......... Tangkai putik pada ujungnya membelah menjadi lima cabang cukup dalam atau dengan lima kepala putik yang menjauh satu terhadap yang lain…………………………………………………..5. Hibiscus
1.b.     Perdu atau semak......................................................................................      2
2.a.     Tabung benang sari hanya di atas tengah dengan kepala sari...................      3
3.a.     Daun mahkota tepinya rata …………………..Hibiscus rosa-sinensisL.



2.  Coklat (Theobroma cacao L.)
Klasifikasi      :
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Magnoliopsida
Sub classis      : Dillenidae
Ordo              : Malvales
Familia           : Sterculiaceae
Genus             : Theobroma
Species           : Theobroma cacao L.
(Sumber : Steenis.2003) 
Tanaman coklat merupakan pohon yaitu tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah. Bentuk batangnya adalah bulat (teres). Tanaman coklat mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin mengecil. Cara percabangannya adalah simpodial. Tanaman coklat memiliki sistem akar tunggang, yaitu akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
Pada Theobroma cacao daunnya merupakan daun tunggal ( folium simplex) yaitu pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja Bangun daunnya adalah memanjang(oblongus). Pada ujung ( apex folii) dan pangkal daunnya ( basis folii) berbentuk runcing ( acutus) yaitu kedua tepi daunnya di kanan dan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuaannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip. Tepi daunnya ( margo folii) berbentuk rata (integer).
Tanaman coklat merupakan tanaman berbunga tunggal (planta uniflora), yaitu tanaman yang hanya menghasilkan satu bunga saja. Letak bunganya adalah pada ujung batang (flos terminalis). Bunga pada tanaman coklat memiliki kelamin dua (hermaproditus), yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari maupun putik. Bunga ini seringkali dinamakan bunga lengkap, karena mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak (calyx) dan mahkota (corolla).
Buah pada tanaman coklat merupakan buah sungguh atau buah sejati, yaitu buah yang terjadi dari bakal buah. Tanaman coklat merupakan buah sejati tunggal, yaitu buah sejati yang terdiri dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Tanaman coklat merupakan buah sejati tunggal yang berdaging, yaitu dinding buahnya menjadi tebal berdaging dan kulit buahnya tebal. Buah pada tanaman coklat termasuk dalam buah buni (bacca), yaitu buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, yang terdiri dari lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak,, dan berair. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa daun buah dengan satu atau beberapa ruang. Bijinya berdaging dan berair. Bentuknya adalah bulat telur. Biji pada tanaman coklat dibalut selaput putih yang tebal. Bijinya berwarna coklat. Tumbuhan bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga.
Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 109b - 119b - 120b - 128b - 129b - 135b - 136b - 139b - 140b - 142b - 143b - 146b - 154b -155b – 156b – 162b – 163b – 167b – 169b – 171a – 172b – 173b – 174a – 175a.

3.   Randu/ Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.)
Klasifikasi :
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Sub classis    : Dillenidae
Ordo             : Malvales
Familia         : Bombacaceae
Genus           : Ceiba
Species         : Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.
(Sumber : Steenis.2003) 
Pohon kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.) habitusnya pohon dengan perioditas pirenial dan akarnya berbentuk tunggang. Tanaman ini sifat percabangannya adalah monopodial. Pada tanaman waktu masih muda tumbuh duri tempel dengan ukuran yang sedang yang berbentuk kerucut. Arah tumbuh batangnya tegak lurus.
Daun Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh. adalah daun tak lengkap serta daunnya majemuk beranak tujuh. Daun menyirip dengan pangkal yang runcing serta ujung yang meruncing. Tepi daun yang rata, permukaan yang licin serta warna daun yang hijau.
Buahnya terdiri dari lima daun buah yang didalamnya ada biji yang tersebar yang diselimuti rambuat buah yang putih. Apabila buahnya sudah masak maka kulit luar dari buah tersebut akan membuka dan rambut-rambut buah tersebut akan keluar yang mana apabila di tiup oleh angina akan terbang karena rambut buahnya sangatlah ringan.
Tumbuhan randu merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan dibidang pengobatan antara lain: minyak dari biji untuk obat kudis dan membantu pertumbuhan rambut. Infus daun digunakan untuk batuk, radang selaput lendir  pada hidung, suara serak, usus dan uretritis. Daun muda diberikan untuk mengobati gonore. Kulit digunakan sebagai obat untuk mengatasi muntah, diuretik, demam dan diare. Hal ini juga diterapkan pada pengobatan  luka dan jari bengkak. Infus dari kulit kayu digunakan sebagai obat kumur. Rebusan bunga digunakan untuk mengatasi sembelit. Buahnya mengandung nilai ekonomis yang tinggi karena rambut buahnya dapat digunakan sebagai bahan dasar kasur, bantal serta guling serta benang.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 109b - 119b - 120b - 128b - 129b - 135b - 136b - 139b - 140b - 142b - 143a - 144b - 145a.
4.  Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)          
Klasifikasi      :
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Magnoliopsida
Sub classis     : Dilleniidae
Ordo              : Violales
Familia           : Caricaceae
Genus                        : Carica           
Species           : Carica papaya L.
(Sumber: Cronquist. 1981)   
Dari hasil pengamatan, diketahui pepaya adalah salah satu herba berkayu yang bertipe batang basah berukuran besar. Periodisitasnya adalah pirenial atau menahun, yang dapat  mencapai umur bertahun-tahun belum juga mati. Arah tumbuh batangnya adalah tegak lurus, dan tipe percabangannya monopodial. Batang papaya berbentuk bulat, permukaan dari batang papaya kasar dan terdapat lubang-lubang akibat patahan tangkai daun yang menempel. Akar papaya merupakan akar serabut(radix advencita).
Tata letak daun pada tumbuan pepaya adalah tersebar, dengan bagian daun yang tidak lengkap. Bentuk daun adalah bulat (orbicularis). Pangkal daun (basis folii) adalah berlekuk (emarginatus) sedangkan ujung daunnya (apex folii) runcing (acutus). Tepi daun (margo folii) adalah berbagi menjari (palmatipartitus), dengan urat daun yang menjari. Tekstur permukaan daun adalah tipis lunak. Warna daunnya adalah kebanyakan hijau.
Dari hasil pengamatan, pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.  Pada bunga betina terdapat bagian- bagian putik, benang sari, mahkota bunga dan kelopak bunga , bunga betina ini juga merupakan bakal buah papaya. Sedangkan bunga jantan tidak dapat menjadi buah. Bunga jantan berbentuk tabung ramping dengan panjang kira-kira 2,5 cm. Corolla (mahkota bunga) terdiri dari lima helai dan berukuran kecil-kecil. Stamen (benag sari) berjumlah sepuluh yang tersusun menjadi dua lapis dan melekat pada leher tabung. Lapis sebelah dalam terdiri dari lima benang sari yang melekat antara daun mahkota. Ovarium (bakal buah) menglami rudimenter sehingga tidak akan menghasilkan buah.
 Bunga betina berukuran agak besar dan memiliki bakal buah yang berbentuk bulat sehingga akan menghasilkan buah yang berbentuk bulat juga. Jenis bunga ini mempunyai lima buah pistillum (putik). Adanya putik ini membentuk alur atau garis pada buah. Meskipun buah berbentuk bulat, alur atau garis putik ini tampak memberi bekas juga. Mahkota bunga terdiri dari lima helai daun mahkota yang melekat dibagian dasar bunga.  Bunga sempurna memiliki putik dengan bakal buah dan benang sari.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, buah Pepaya (Carica papaya) merupakan buah sejati tunggal berdaging yaitu buah yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja, Buah Pepaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan bijinya berselaput. Dalam pengelompokkan selanjutnya, buah papaya dikelompokkan sebagai buah buni, yaitu buah yang dindingnya mempunyai 2 lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair yang seringkali dapat dimakan.
 Aspek botani pepaya :
  • Buah masak selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang mudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin.
  • Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing.
  • Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan,
  • serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam.
  • Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim
  • pemecah protein yang disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industry farmasi dan textil.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 109b - 119b - 120a - 121b - 124b - 125a - 126a.

      5.  Tanjung (Mimusops elengi L.)
Klasifikasi      :
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Magnoliopsida
Sub classis      : Dillenidae
Ordo              : Ebenales
Familia           : Sapotaceae
Genus             : Mimusops
Species           : Mimusops elengi L.
(Sumber : Steenis.2003) 
Tumbuhan tanjung (Mimusops elengi L.) ialah tumbuhan yang mempunyai habitus pohon dengan periodisitasnya adalah pirenial. Bentuk daun adalah bulat telur (ovatus). Pangkal daun (basis folii) adalah runcing (acutus) sedangkan ujung daunnya (apex folii) runcing (acutus). Tepi daun (margo folii) adalah rata, dengan urat daun yang menyirip. Tekstur permukaan daun adalah seperti kertas. Warna daunnya adalah kebanyakan hijau. Bagian bunga pada tanjung lengkap dan sempurna. Bunganya bersifat tunggal dengan wanginya yang khas, mahkota sama panjang dengan kelopak, bunganya berwarna putih dengan bagian bunga yang tidak lengkap. Sifat buahnya adalah buah batu, buah yang memiliki kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kuli.
Sifat akar (radix) pada tumbuhan ini adalah tunggang. Sifat percabangan monopodial Arah tumbuh batang adalah tegak lurus (erectus) dengan bentuk batang yang bulat (teres). Permukaan batang adalah kasar. Tata letak daun pada tumbuhan tanjung adalah tersebar, dengan bagian daun yang tidak lengkap. Aspek botani tumbuhan tanjung adalah dapat digunakan sebagai tanaman hias karena bunganya berbau wangi.
Buahnya berwarna hijau kalau masih muda, kalau sudah masak berwarna kuning kemerahan, bisa dimakan dengan rasa manis agak sepat.
Bunganya yang wangi mudah rontok dan dikumpulkan di pagi hari untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan. Bunga ini, dan aneka bagian tumbuhan lainnya, juga memiliki khasiat obat.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 109b - 119b - 120a - 121b - 124b - 125a – 126b – 127a.







VI. KESIMPULAN
1.      Ciri-ciri morfologi dari tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok sub classis dilleniidae, yaitu: berupa tumbuhan berkayu dengan kebanyakan berakar tunggang, mempunyai ginaesium yang sinkarpus dan terkadang ada yang apokarpus (pada Ordo Dilleniales). Stamen masak secara sentrifugal dengan polen yang binukleat, Ovula unitegmik atau bitegmik dengan endosperm yang “crassinucellate”.
2.      Aspek botani tumbuhan cokelat (Theobroma cacao L.)  diantaranya : Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain.
3.      Tumbuhan Pepaya (Carica papaya L.) memiliki aspek botani yaitu buah, daun dan bunganya selain dapat dikonsumsi sebagai makanan, juga berkhasita sebagai obat untuk beberapa penyakit.
4.      Aspek botani Randu/ Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.)  diantaranya : beberapa bagiannya dimanfaatkan dibidang pengobatan antara lain: minyak dari biji, infus daun , daun muda dan kulitnya pohonnya. Buahnya mengandung nilai ekonomis yang tinggi karena rambut buahnya dapat digunakan sebagai bahan dasar kasur, bantal serta guling serta benang.
5.      Tanaman kembang sepatu dan tanjung memiliki beberapa aspek botani, diantaranya : Selain sebagai tanaman hias, Hibiscus rosa-sinensis juga bisa sebagai obat. Daun Hibiscus rosa-sinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan. Bunga tanjung dan aneka bagian lainnya  juga memiliki khasiat obat.
 Laporan full (+gambar) ini bisa didownload di akun slideshare saya yang juga bisa diklik di menu utama blog ini.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan baik dan sopan, baik kritik ataupun saran dan sebagainya,