PRAKTIKUM VIII
Topik : Sub Classis Zingiberidae dan Liliidae
Tujuan : Mengetahui ciri-ciri morfologi dan aspek botani beberapa tumbuhan
yang termasuk dalam Sub Classis Zingiberidae dan Liliidae.
Hari
/ tanggal : Senin / 18
November 2013
Tempat
: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I. ALAT
DAN BAHAN
A. Alat-Alat
:
1.
Baki
2.
Alat tulis
3.
Lup
4.
Cutter
B. Bahan-Bahan :
Tumbuhan
dengan organ lengkap (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji) :
1.
Pisang (Musa paradisiaca L.)
2.
Laos (Alpinia galanga)
3.
Bunga tasbih (Canna indica)
4.
Hanjuang (Pleomele elliptica N.E.Br)
5.
Lidah buaya (Aloe vera)
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
praktikum.
2. Mengamati dan mencatat
sifat-sifat (karakteristik) serta ciri-ciri dari specimen yang meliputi:
a. Perawakan tumbuhan
b. Perioditasnya (umur)
c. Sifat-sifat akar
d. Sifat-sifat batang
e. Sifat-sifat daun
f. Sifat-sifat bunga
g. Sifat-sifat buah
h. Sifat-sifat lain
3. Menggambar hasil pengamatan:
a. Tumbuhan lengkap atau cabang lengkap
b. Bagian-bagian dari tumbuhan (daun, bunga dan
buah)
c. Irisan melintang atau membujur bunga
d. Irisan melintang atau membujur buah
4. Menentukan aspek botani atau
nilai ekonomis dari setiap spesimen yang
diamati.
5. Melakukan pertelaan/pendeterminasian terhadap setiap
specimen yang diamati.
III. TEORI DASAR
A. SUB CLASSIS ZINGIBERIDAE
Sebagian besar anggota sub classis Zingiberidae hidup di daerah tropis,
terestrial atau epifit. Bunganya beraturan atau tidak beraturan, mempunyai
kelenjar nektar, dan ovarium yang inferus. Kedua ordo yaitu Bromeliales dan
Zingiberales berbeda nyata, dan meskipun disatukan dalam sub classis ini
nampaknya sifat-sifat utama yang lainnya berkembang secara bebas. Dibedakan
dari Liliopsida yang lain dalam hal adanya nektar pada bunga dan bunga yang
epiginus. Sub classis zingiberidae terdiri dari dua ordo, sembilan famili, dan
sekitar 3.800 spesies.
B. SUB CLASSIS LILIIDAE
Sub classis Liliidae mempunyai ginaesium yang sinkarpus dengan sepal dan petal yang petaloid. Bunga teradaptasi dengan baik untuk
penyerbukan oleh serangga. Kebanyakan adalah herba yang terestrial atau epifit.
Daun linearis dengan urat daun sejajar sampai daun lebar dengan urat daun jala.
Ovarium sering inferus. Sel tetangga pada stomata biasanya tidak ada, tetapi
kadang-kadang terdapat dua atau lebih sel. Lebih dari 80% jumlah
spesies-spesiesnya termasuk ke dalam famili Liliaceae dan Orchidaceae.
Fosil dari polen ordo Liliales menunjukkan bahwa meraka mulai muncul pada
periode Kretasius atas, yaitu sekitar 70 juta tahun yang lalu. Sub classis Liliidae
terdiri dari dua ordo, 19 famili, dan sekitar 25.000 spesies.
Sub classis Liliidae terdiri atas beberapa ordo dan familia, yaitu :
1.
Ordo Liliales
·
Familia Pontederiaceae
·
Familia Liliaceae
·
Familia Iridaceae
·
Familia Aloeaceae
·
Familia Agavaceae
·
Familia Hanguanaceae
·
Familia Taccaceae
·
Familia Smilacaceae
·
Familia Dioscoreaceae
2.
Ordo Orchidales
·
Familia Orchidaceae
IV.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel ciri-ciri tumbuhan yang
diamati
No.
|
Ciri-ciri
|
Nama Tumbuhan yang Diamati
|
||
Pisang
|
Laos
|
Bunga Tasbih
|
||
1.
|
Habitus
|
Herba
|
Herba
|
Herba
|
2.
|
Periodisitas
|
Pirenial
|
Pirenial
|
Pirenial
|
3.
|
Sifat akar
|
Serabut
|
Serabut
|
Serabut
|
4.
|
Sifat-sifat batang:
|
Semu + pokok
Batang basah
|
Semu
Batang basah
|
Semu
Batang basah
|
Percabangan
|
Monopodial
|
Simpodial
|
Monopodial
|
|
Arah tumbuh batang
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
|
Bentuk batang
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
|
Permukaan batang
|
Licin
|
Licin
|
Licin
|
|
Alat lain-lain
|
-
|
Modifikasi akar
|
-
|
|
5.
|
Sifat-sifat daun :
|
Tunggal
|
Tunggal
|
Tunggal
|
Tata letak daun
|
Spirositik
|
Spirositik
|
Spirositik
|
|
Bagian daun
|
Lengkap
|
Lengkap
|
Lengkap
|
|
Bentuk daun
|
Jorong
|
Lanset
|
Jorong
|
|
Pangkal daun
|
Membulat
|
Runcing
|
Runcing
|
|
Ujung daun
|
Membulat
|
Runcing
|
Rata
|
|
Tepi daun
|
Rata
|
Rata
|
Rata
|
|
Urat daun
|
Membulat
|
Menyirip
|
Menyirip
|
|
Tekstur daun
|
Licin, Berselaput lilin
|
Tipis lunak
|
Tipis lunak
|
|
Warna daun
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau
|
|
6.
|
Sifat-sifat bunga :
|
Majemuk
|
Majemuk
|
Tunggal
|
|
Bagian bunga
|
Sempurna dan Tidak lengkap
|
Tidak lengkap dan Sempurna
|
Lengkap dan Sempurna
|
|
Alat tambahan
|
-
|
-
|
Modifikasi tangkai sari
|
7.
|
Sifat buah
|
Buah Buni
|
Buah buni
|
-
|
8.
|
Sifat lain
|
-
|
-
|
-
|
No
|
Ciri-ciri
|
Nama Tumbuhan yang Diamati
|
|
Hanjuang
|
Lidah Buaya
|
||
1.
|
Habitus
|
Herba
|
Herba
|
2.
|
Periodisitas
|
Pirenial
|
Pirenial
|
3.
|
Sifat akar
|
Serabut
|
Serabut
|
4.
|
Sifat-sifat batang:
|
Semu, Batang basah
|
Semu, Batang basah
|
Percabangan
|
Monopodial
|
Simpodial
|
|
Arah tumbuh
batang
|
Tegak lurus
|
Tegak lurus
|
|
Bentuk batang
|
Bulat
|
Bulat
|
|
Permukaan
batang
|
Licin
|
Licin
|
|
Alat lain-lain
|
-
|
Duri
|
|
5.
|
Sifat-sifat
daun :
|
Tunggal
|
Tunggal
|
Tata letak
daun
|
Spirositik
|
Spirositik
|
|
Bagian daun
|
Lengkap
|
Tidak lengkap
|
|
Bentuk daun
|
Jorong
|
Garis
|
|
Pangkal daun
|
Runcing
|
Membulat
|
|
Ujung daun
|
Meruncing
|
Meruncing
|
|
Tepi daun
|
Rata
|
Berduri
|
|
Urat daun
|
Sejajar
|
-
|
|
Tekstur daun
|
Tipis lunak
|
Berdaging
|
|
Warna daun
|
Hijau kemerahan
|
Hijau bercak putih
|
|
6.
|
Sifat-sifat
bunga :
|
Majemuk
|
Majemuk
|
|
Bagian bunga
|
Tidak lengkap dan Sempurna
|
Sempurna dan Tidak lengkap
|
|
Alat tambahan
|
-
|
-
|
7.
|
Sifat buah
|
-
|
-
|
8.
|
Sifat lain
|
-
|
-
|
B.
GAMBAR HASIL PENGAMATAN
1. Pisang (Musa paradisiaca L.
Keterangan
:
1. Daun
2. Batang semu
3.
Akar
|
Keterangan
:
1. Daun
2. Tongkol
3.
Batang semu
4.
Buah
5.
Batang sejati
6.
Akar
|
1
|
2
|
4
|
3
|
5
|
6
|
Anonim.2013.a
Keterangan
:
1. Seludang
2. Benang sari
3.
Putik
|
Keterangan
:
1. Seludang
2. Benang sari
3.
Putik
|
1
|
3
|
2
|
Anonim.2013.b
Keterangan
:
1. Helai daun
2. Urat daun
3.
Tulang daun
4.
Ujung daun
5.
Tepi daun
|
Menurut literatur
Keterangan
:
1. Helai daun
2. Urat daun
3.
Tulang daun
4.
Tepi daun
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.c
Keterangan :
1.
Tangkai Buah
2.
Kulit Buah
3.
Daging Buah
4. Buku Batang
5. Ruas Batang
6. Pangkal Akar
7. Ujung Akar
|
Keterangan :
1.
Tangkai Buah
2.
Kulit Buah
3.
Daging Buah
4. Buku Batang
5. Ruas Batang
6. Pangkal Akar
7. Ujung Akar
|
1
|
1
|
1
|
3
|
1
|
2
|
2
|
3
|
4
|
6
|
5
|
7
|
Anonim.2013.d
2. Laos (Alpinia galanga)
2.1 Tampak
keseluruhan
Keterangan :
1. Batang
2. Daun
3. Rimpang
4. Akar
Keterangan :
1. Bunga
2. Daun
3. Batang
4. Rimpang
|
3
|
4
|
2
|
1
|
Anonim.2013.e
Keterangan :
1.
Ujung Daun
2.
Tulang Daun
3.
Tepi Daun
4.
Pangkal Daun
5.
Buku batang
6.
Ruas batang
7.
Rimpang
8.
Pangkal akar
9.
Ujung akar
|
2
|
1
|
Keterangan :
1.
Bunga
2.
Ujung Daun
3.
Tulang Daun
4.
Tepi Daun
5.
Pangkal Daun
6.
Buku batang
7.
Ruas batang
8.
Rimpang
9.
Pangkal akar
10.
Ujung akar
|
6
|
3
|
4
|
7
|
5
|
8
|
9
|
10
|
Anonim.2013.f
3. Bunga tasbih (Canna indica)
Keterangan :
1. Bunga
2. Batang
3. Daun
|
Keterangan :
1. Bunga
2. Batang
3. Daun
|
1
|
3
|
2
|
Anonim.2013.g
Keterangan :
1.
Mahkota bunga
2.
Kelopak bunga
3.
Tangkai bunga
4.
Tepi daun
5.
ujung daun
6.
Tulang daun
7.
Pangkal daun
8.
Ruas batang
9.
Buku batang
10.
Pangkal akar
11.
Ujung akar
|
4
|
Keterangan :
12.
Mahkota bunga
13.
Kelopak bunga
14.
Tangkai bunga
15.
Tepi daun
16.
ujung daun
17.
Tulang daun
18.
Pangkal daun
19.
Ruas batang
20.
Buku batang
21.
Pangkal akar
22.
Ujung akar
|
3
|
1
|
5
|
8
|
7
|
6
|
2
|
9
|
11
|
10
|
Anonim.2013.h
4. Hanjuang
(Pleomele elliptica N.E.Br)
4.1 Tampak keseluruhan
Keterangan :
1. Daun
2. Buku batang
3. Ruas Batang
|
Keterangan :
1. Daun
2. Buku batang
3. Ruas Batang
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.i
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Tulang daun
3. Tepi daun
4. Pangkal daun
5. Tangkai daun
6. Ruas batang
7. Buku batang
8. Pangkal akar
9. Ujung akar
|
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Putik
3. Bakal buah
4. Dasar bunga
5. Benang sari
|
Menurut
literatur :
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Tulang daun
3. Tepi daun
4. Pangkal daun
5. Tangkai daun
6. Ruas batang
7. Buku batang
8. Pangkal akar
9. Ujung akar
|
8
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
9
|
1
|
Anonim.2013.j
5. Lidah
buaya (Aloe vera)
5.1 Tampak keseluruhan
Keterangan :
1. Daun
2. Duri
3. Batang
Keterangan :
1. Daun
2. Duri
3. Batang
|
2
|
1
|
3
|
Anonim.2013.k
Keterangan :
1.
Ujung daun
2.
Duri
3.
Pangkal daun
4.
Tepi daun
5.
Buku batang
6.
Ruas batang
7.
Pangkal akar
8.
Cabang akar
9.
Ujung akar
|
2
|
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Duri
3. Pangkal daun
4. Tepi daun
5. Bunga
6. Buku batang
7. Ruas batang
8. Pangkal akar
9. Cabang akar
10. Ujung
akar
|
1
|
4
|
6
|
8
|
10
|
9
|
7
|
5
|
3
|
Anonim.2013.l
V. ANALISIS DATA
1. Pisang (Musa paradisiaca
L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa
paradisiaca L.
(Sumber :
Cronquist)
Dari pengamatan yang dilakukan, tumbuhan pisang (Musa paradisiaca L.) mempunyai perawakan tumbuhan
(habitus) herba dengan periodisitasnya pirenial. Sifat akar (radix) pada
tumbuhan ini adalah serabut. Sifat
batang (caulis) adalah batang semu dan batang basah dengan tipe
percabangannya monopodial. Arah tumbuh batang adalah tegak lurus (erectus)
dengan bentuk batang yang bulat (teres).
Permukaan batang adalah licin (laevis).
Sifat daunnya adalah tunggal dengan tata letak daun spirositik, yaitu tata
letak daun pada batang yang mengikuti ortostik yang telah berubah menjadi garis
spiral. Bagian-bagian daunnya lengkap. Bentuk daun adalah jorong (ovalis). Pangkal daun (basis folii)
membulat (rotundatus) sedangkan ujung
daunnya (apex folii) membulat (rotundus). Tepi daun (margo folii)
adalah rata. Tekstur permukaan daun adalah licin dan berselaput lilin. Warna
daunnya adalah kebanyakan hijau. Sifat bunganya adalah bunga majemuk dengan
bagian bunganya yang sempurna dan tidak lengkap. Sifat buahnya adalah buah
buni, yaitu buah yang dindingnya mempunyai lapisan agak menjangat atau kaku dan
lapisan dalam yang tebal.
Aspek botaninya,
buahnya dapat dimakan, jantung pisang dapat dibuat menjadi sayur dan pada
bagian batang semu dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan pada daerah
tertentu di Indonesia. Helaian daunnya digunakan sebagai pembungkus makanan.
Kunci
determinasi :
1b- 2b- 3b- 4b- 6b- 7b- 9b- 10b- 11a-
67b- 69b- 71a- 32. Zingiberaceae.
2. Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia galanga
(Sumber :
Cronquist)
Dari
pengamatan yang telah dilakukan, tumbuhan
laos (Alpini galanga) mempunyai perawakan
tumbuhan (habitus) herba dengan periodisitasnya adalah pirenial. Sifat akar (radix)
pada tumbuhan ini adalah serabut. Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk
silindris, dan bercabang-cabang. Bagian luar berwarna coklat agak kemerahan
atau kuning kehijauan pucat,mempunyai sisik-sisik berwarna putih atau
kemerahan, keras mengkilap, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih.
Batangnya tegak, tersusun oleh
pelepah-pelepah daun yang bersatu membentuk batang semu, berwarna hijau agak
keputih- putihan. Batang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua.Sifat
batang (caulis) adalah batang semu dan batang basah dengan tipe
percabangannya adalah simpodial. Permukaan batang adalah licin (laevis).
Sifat daunnya adalah tunggal dengan tata
letak daun spirositik, yaitu tata letak daun pada batang yang mengikuti
ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral. Bagian-bagian daunnya
lengkap. Bentuk daun adalah lanset (lanceolatus).
Pangkal daun (basis folii) runcing (acutus)
sedangkan ujung daunnya yang juga (apex
folii) runcing (acutus). Tepi
daun (margo folii) adalah rata, dengan urat daun yang menyirip. Tekstur
permukaan daun adalah tipis lunak. Warna daunnya adalah kebanyakan hijau.
Menurut literatur, bunganya merupakan
bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau harum, berwarna putih kehijauan atau
putih kekuningan. Ukuran perbungaan lebih kurang 10-30 cm x 5-7 cm. Jumlah
bunga di bagian bawah tandan lebih banyak dari pada di bagian atas, panjang
bibir bunga 2,5 cm, berwarna putih dengan garis miring warna merah muda pada
tiap sisi. Mahkota bunga yang masih kuncup, pada bagian ujungnya berwarna
putih, sedangkan pangkalnya berwarna hijau.
Sifat buahnya adalah buah buni, yaitu
buah yang dindingnya mempunyai lapisan agak menjangat atau kaku dan lapisan
dalam yang tebal. Aspek botani tumbuhan laos adalah selain modifikasi akarnya
dapat digunakan untuk campuran-campuran dalam masakan, bagian-bagian tumbuhan
laos yang lain juga dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit.
Kunci
determinasi:
1b- 2b- 3b- 4b- 6b- 7b- 9b- 10b- 11a-
67b- 69b- 71a- 32. Zingiberaceae.
3. Bunga tasbih (Canna indica)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliphyta
Classis : Liliopsida
Sub classsis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna indica
(Sumber :
Cronquist)
Dari hasil pengamatan, tumbuhan bungan
tasbih (Canna indica) mempunyai perawakan
tumbuhan (habitus) herba dengan periodisitasnya adalah pirenial. Sifat akar (radix)
pada tumbuhan ini adalah serabut. Sifat
batang (caulis) adalah batang semu dan batang basah dengan tipe
percabangannya monopodial. Arah tumbuh batang adalah tegak lurus (erectus)
dengan bentuk batang yang bulat (teres).
Permukaan batang adalah licin (laevis).
Sifat bunganya adalah bunga tunggal
dengan bagian bunganya yang sempurna dan lengkap. Alat tambahan pada bunganya
adalah adanya modifikasi dari tangkai sari yang seolah-olah menyerupai mahkota
bunga dengan warna yang mencolok.
Sifat daunnya adalah tunggal dengan tata
letak daun spirositik, yaitu tata letak daun pada batang yang mengikuti
ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral. Bagian-bagian daunnya
lengkap. Bentuk daun adalah jorong (ovalis).
Pangkal daun (basis folii) runcing (acutus)
sedangkan ujung daunnya (apex folii)
rata (truncatus). Tepi daun (margo
folii) adalah rata, dengan urat daun yang menyirip. Tekstur permukaan daun
adalah tipis lunak. Warna daunnya adalah kebanyakan hijau.
Aspek botani tumbuhan bunga tasbih adalah
akar, rimpang dan bunganya dapat dijadikan obat. Selain itu Aspek botaninya,
bunga tasbih dapat dijadikan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah karena
memiliki warna yang sangat indah.
Kunci
determinasi :
1b- 2b- 3b- 4b-
6b- 7b- 9b- 10b- 11a- 67b- 69b- 71b- 72b- 73b- 76b- 77b- 79b- 81b- 82b-
83a- 33. Cannaceae
4. Hanjuang (Pleomela
elliptica N.E.Br)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliacae
Genus : Pleomele
Spesies : Pleomele
elliptica N.E.Br
(Sumber :
Cronquist)
Dari hasil pengamatan, tumbuhan hanjuang
(Pleomele
elliptica N.E.Br) mempunyai perawakan tumbuhan (habitus) herba dengan
periodisitasnya adalah pirenial.
Sifat daunnya adalah tunggal dengan tata
letak daun spirositik, yaitu tata letak daun pada batang yang mengikuti
ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral. Bagian-bagian daunnya
lengkap. Bentuk daun adalah jorong (ovalis).
Pangkal daun (basis folii) runcing (acutus)
sedangkan ujung daunnya (apex folii)
meruncing (acuminatus). Tepi daun (margo
folii) adalah rata, dengan urat daun yang sejajar. Tekstur permukaan daun
adalah tipis lunak. Warna daunnya adalah kebanyakan hijau kemerahan. Sifat
bunganya adalah bunga majemuk dengan bagian bunganya yang sempurna dan tidak
lengkap.
Sifat akar (radix) pada tumbuhan
ini adalah serabut. Sifat batang (caulis)
adalah batang semu dan batang basah dengan tipe percabangannya monopodial karena batang pokok tumbuhan bunga tasbih dapat
terlihat dengan jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar dan lebih panjang
(lebih cepat pertumbuhannya) dari cabang-cabangnya. Arah
tumbuh batang adalah tegak lurus (erectus) dengan bentuk batang yang
bulat (teres). Permukaan batang
adalah licin (laevis). Aspek botani
tumbuhan hanjuang yaitu beberapa bagian tanaman hanjuang yang dapat digunakan
untuk pengobatan adalah akar dan daun.
Daun hanjuang dapat dipakai sebagai pembungkus makanan dan
menurut hasil penelitian memiliki kemampuan antibakterial.
Kunci
determinasi :
1b- 2b- 3b- 4b-
6b- 7b- 9b- 10b- 11a- 67b- 69b- 71b- 72b- 73b- 76b- 77a– 78b- 26. Liliaceae- 1b- 2b-3b-
4b- 5. Pleomele
5. Lidah buaya (Aloe vera)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliacae
Genus : Aloe
Spesies :
Aloe vera
(Sumber :
Cronquist)
Dari hasil pengamatan, tumbuhan lidah
buaya (Aloe vera) mempunyai perawakan
tumbuhan (habitus) herba dengan periodisitasnya adalah pirenial. Sifat akar (radix)
pada tumbuhan ini adalah serabut. Sifat
batang (caulis) adalah batang semu dan batang basah dengan tipe
percabangannya adalah simpodial. Permukaan batang adalah licin (laevis). Tanaman aloe vera berbatang
pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan
sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang
selanjutnya menjadikan anakan. Aloe vera yang bertangkai panjang juga muncul
dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun.
Sifat daunnya adalah tunggal dengan tata
letak daun spirositik, yaitu tata letak daun pada batang yang mengikuti
ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral. Bagian-bagian daunnya
lengkap. Bentuk daun adalah garis (linearis).
Pangkal daun (basis folii) membulat (rotundatus)
sedangkan ujung daunnya (apex folii)
meruncing (acuminatus). Tepi daun (margo
folii) adalah berduri. Tekstur permukaan daun adalah berdaging. Warna
daunnya adalah kebanyakan hijau bercak-bercak putih. Daunnya berdaging tebal,
tidak bertulang, berwarna hijau ke abu-abuan, bersifat sukulen (banyak
mengandung air) dan banyak mengandung getah dan lendir (gel) sebagai bahan baku
obat.Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung daun meruncing, permukaan
daun dilapisi lilin, dengan duri lemas di pinggirnya.
Menurut literatur, bunga lidah buaya
berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak
daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan
panjangnya bisa mencapai 1 meter, bunga lidah buaya biasanya muncul bila
ditanam di pegunungan.
Aspek botani tumbuhan lidah buaya adalah
untuk mengobati penyakit, dapat digunakan untuk merawat rambut, bahan dasar
pembuatan kosmetik. Selain itu juga, daging daunnya mengandung serat dan kadar
glukosa tinggi sehingga dapat dibuat makanan ringan berupa Nata.
Kunci determinasi :
1b- 2b- 3b- 4b- 6b- 7b- 9b- 10b- 11a- 67b- 69b- 71b- 72b-
73b- 76b- 77a– 78b- 26. Liliaceae.
VI.
KESIMPULAN
1.
Ciri-ciri morfologi dari tumbuhan yang
termasuk dalam sub classis liliidae di antaranya kebanyakan berupa herba yang
terestrial atau epifit yang mempunyai ginaesium yang sinkarpus dengan sepal dan
petal yang petaloid. Bunga teradaptasi dengan baik untuk penyerbukan oleh
serangga. Daun linearis dengan urat daun sejajar sampai daun lebar dengan urat
daun jala. Ovarium sering inferus.
2.
Ciri-ciri morfologi dari tumbuhan yang
termasuk dalam sub classis zingiberidae adalah hidup di daerah tropis,
terestrial atau epifit, bunganya beraturan atau tidak beraturan, mempunyai
kelenjar nektar, dan ovarium yang inferus.
3.
Aspek botani Pisang (Musa
paradisiaca L.) yaitu dapat dikonsumsi buahnya, dan bagian-bagian dari
tumbuhan lain dapat digunakan untuk megobati penyakit. Jantung pisang dapat
dibuat menjadi sayur dan helaian daunnya digunakan sebagai pembungkus makanan.
- Aspek botani bunga tasbih (Canna indica) dan Hanjuang (Pleomela elliptica N.E.Br) yaitu dapat digunakan sebagai tanaman hias dan juga dapat dijadikan sebagai ramuan herbal untuk menyembuhkan penyakit.
- Aspek botani Lidah buaya (Aloe vera) yaitu dapat digunakan untuk merawat wajah dan rambut serta untuk mengobati penyakit. Sedangkan aspek botani Laos (Alpinia galanga), rimpangnya dapat dijadikan bahan campuran dalam makanan dan dapat juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit.
Laporan full (+gambar) ini bisa didownload di akun slideshare saya yang juga bisa diklik di menu utama blog ini..