PRAKTIKUM VIII
Topik : Akar dan modifikasinya
Tujuan : Mengenal tipe-tipe akar dan
bentuk-bentuk akar serta modifikasi dari akar pada beberapa tumbuhan
Hari
/ tanggal : Kamis / 18 April 2013
Tempat
: Laboratorium Biologi FKIP UNLAM
I. ALAT
DAN BAHAN
Alat : 1.
Baki
2. Alat
tulis
3.
Lup
Bahan : 1.
Rumput Teki (Cyperus rotundus
L.)
2.
Lombok (Capsicum
sp)
3.
Terong (Solanum sp)
4.
Wortel (Daucus carota
L.)
5.
Bengkuwang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
6.
Singkong (Manihot
utillisima Burm. F.)
7.
Laos (Alpinia galanga)
8.
Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
9.
Padi (Oryza sativa
L.)
10.
Benalu (Loranthus sp)
11.
Sirih (Piper betle
L.)
II. CARA KERJA
1.
Mengamati bagian-bagian akar: leher
akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar
dan tudung akar.
2.
Mengamati tipe perakaran: serabut atau
tunggang.
3.
Mengamati bentuk modifikasi akar :
tombak, gasing, benang.
4.
Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi
akar : akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas,
akar tunjang, akar lutut atau akar banir.
5.
Menggambar hasil pengamatan.
III. TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga di
samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.
Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu:
a. Merupakan
bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah dengan arah tumbuh ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan
cahaya.
b. Warnanya
keputih-putihan atau kekuning-kuningan
c. Tumbuh
terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan
dengan batang.
d. Berbentuk
meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi tumbuhan akar mempunyai fungsi
untuk :
1. Memperkuat
berdirinya tanaman
2. Menyerap
air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah
3. Tempat
penimbunan makanan
Bagian-bagian akar pada umumnya dapat
dibedakan menjadi 7, yaitu:
a. Leher
akar atau pangkal akar (collum)
b. Ujung
akar (apex radicis)
c. Batang
akar (corpus radicis)
d. Cabang-cabang
akar (radix lateralis)
e. Serabut
akar (fibrilla radicalis)
f. Rambut-rambut
akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis)
g. Tudung
akar (calyptra)
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua
macam sistem perakaran yaitu sistem akar tunggang (radix primaria) dan system
serabut (radix adventiaca). Berdasarkan percabangannya dan bentuknya, akar
tunggang dapat dibedakan atas :
1) Akar
tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar
tunggang yang tudak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai
tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga memiliki bentuk yang istimewa,
seperti:
a. Berbentuk
sebagai tombak (fusifermis)
b. Berbentuk
gasing (napiformis)
c. Berbentuk
benang (filiformis)
2) Akar
tunggang yang bercabang.
Akar
tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang
banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan
yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas,
hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada tanaman
dapat dibedakan atas 3 hal, yaitu :
a. Akar
yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
b. Akar-akar
serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang.
c. Akar
serabut besar-besar, hampir sebesar lengan.
Dilihat dari cara hidup suatu tanaman,
maka pada berbagai jenis tumbuhan, sering kita temukan akar-akar yang mempunyai
sifat dan fungsi yang khusus, misalnya:
1) Akar
udara atau akar gantung (radix aereus)
2) Akar
penggerek atau akar penghisap (haustrorium)
3) Akar
pelekat (radix adligans)
4) Akar
pembelit (crhus radicalis)
5) Akar
nafas (pneumatophora)
6) Akar
tunjang
7) Akar
lutut
8) Akar
banir
IV.
HASIL PENGAMATAN
1.
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Ujung akar
4. Cabang akar
|
Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.a
Keterangan :
1. Leher Akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
5. Ujung akar
|
Keterangan :
1. Leher Akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
|
2
|
3
|
1
|
4
|
Anonim.2013.b
Keterangan
:
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
5.
Ujung akar
|
Keterangan
:
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
5.
Ujung akar
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Anonim.2012.c
4. Akar Wortel (Daucus carota L.)
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar
|
5
|
4
|
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar
|
1
|
6
|
2
|
2
|
3
|
Anonim.2013.d
5. Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
Keterangan :
1. Leher akar
2. Pangkal akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
|
Keterangan :
1. Leher akar
2. Pangkal akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.e
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar
|
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.f
Keterangan :
1. Rimpang
2. Leher akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
|
Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.g
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Ujung akar
|
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Ujung akar
|
1
|
3
|
4
|
2
|
Anonim.2013.h
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar
4. Ujung akar
|
Menurut
literatur :
Keterangan :
1. Leher akar
2. Serabut akar
3. Ujung akar
|
3
|
1
|
2
|
Anonim.2013.i
Keterangan :
1. Batang akar
2. Cabang akar
3. Leher akar
|
Keterangan :
1. Batang akar
2. Cabang akar
3. Leher akar
|
1
|
3
|
2
|
Anonim.2013.j
Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
|
Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
|
1
|
2
|
3
|
Anonim.2013.k
V. ANALISIS DATA
1.Akar Rumput
Teki (Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi
:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus
rotundus
(Van Steenis,
2003)
Berdasarkan
hasil pengamatan, tanaman rumput teki memiliki
bagian-bagian akar seperti leher akar, batang akar, dan cabang akar. Sistem perakarannya
adalah akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan mati atau
kemudian di susul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar yang keluar
dari pangkal batang. Akar rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar
rumput teki memiliki banyak anak cabang akar, akar rumput teki memiliki
rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam
tanah. Bentuk akar serabut ini seperti benang dan tidak mengalami modifikasi. Rumput
teki mempunyai cabang batang yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil
panjang yang tumbuh merayap di permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas
keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar.
2. Akar Lombok (Capsicum sp.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo :
Solanales
Familia : Solanaceae
Genus :
Capsicum
Species :
Capsicum sp.
(Van Steenis,
2003)
Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa lombok (Capsicum sp.) mempunyai sistem perakaran
tunggang. Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi. Bentuk akarnya adalah
akar tunggang yang bercabang (ramosus).
Akar cabai dapat dilihat dengan jelas mana pangkal dan ujung akarnya, dan pada
akar cabai dapat terlihat jelas juga batang akar, cabang akar dan serabut akar.
Sistem akar pada cabai adalah sistem akar tunggang. merupakan tipe akar
tunggang berbentuk benang. Batang akarnya berbentuk kerucut panjang, tumbuh
terus ke bawah, bercabang dan cabangnya bercabang-cabang lagi. Bagian-bagian
akar yaitu leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, dan
rambut-rambut akar dan tudung akar.
3. Akar Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi :
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo :
Solanales
Familia :
Solanaceae
Genus :
Solanum
Species :
Solanum sp.
(Van Steenis, 2003)
Terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat
dilihat dengan jelas dimana bagain-bagian batang akar, cabang akar, dan serabut
akar. Akar pada tanaman ini tidak mengalami modifikasi. Terong dikatakan akar
tunggang karena pada terong akar primernya tumbuh terus menjadi akar pokok ,
pada akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar.
4.
Akar Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi
:
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo :
Apiales
Familia :
Apiaceae
Genus :
Daucus
Species :
Daucus carota L.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan, diketahui
bahwa akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan
mempunyai bentuk yang istemewa yaitu bentuk tombak. Pangkalnya besar meruncing
ke arah ujung dengan serabut-serabut akar tumbuh tersebar di bagian batang akar
dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Akar ini sangat
jelas menunjukan akar pokoknya yaitu yang berbentuk tombak dan dijadikan tempat
menyimpan cadangangan makanan.
5. Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Chenopohiceae
Genus : Pachyrrhizus
Species : Pachyrrhizus erosus Urb.
(Van
Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan, Bengkuwang
memiliki perakaran tunggang yang memiliki sedikit cabang akar sama seperti
halnya wotel tetapi berbeda dengan wortel bentuk akar bengkoang lebih
menyerupai gasing, bukan tombak. Pada bengkuwang
dapat dilihat dengan jelas mana pangkal akar dan ujung akarnya dan juga dapat
ditemukan serabut akarnya. Akar atau umbi bengkuwang tidak mengandung racun
seperti halnya pada batang dan daunnya.
6. Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
Klasifikasi
:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Magnoliidae
Ordo : Rosales
Familia : Rosaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot utillisima Burm. F.
(Van
Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan,
Singkong memiliki akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian
membesar menjadi umbi akar . singkong (Manihot
utillisima Burm. F.) mempunyai tipe perakaran tunggang. Bentuk akar ini
separti tombak. Modifikasi akar pada singkong berupa umbi akar (tuber rhizogenum). Umbi ini berbentuk
bulat atau tidak beraturan dan merupakan tempat penimbunan cadangan makanan. Cadangan
makanan yang dis impan sebagian besar berupa zat tepung oleh karena itu akar
atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah dijadikan
makanan pokok pengganti nasi.
7. Akar Laos (Alpinia
galanga)
Klasifikasi
:
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis : Zingiberidae
Ordo :
Zingiberales
Familia :
Zingiberaceae
Genus :
Alpinia
Species :
Alpinia galanga
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan, laos memiliki tipe perakaran
serabut. Akar-akar pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang
terletak di dalam tanah. Bentuk akarnya seperti benang. Bagian-bagian dari akar
serabut yang terdapat pada akar laos diantaranya adalah leher akar, batang
akar, cabang dan rambut-rambut akar. Akar tanaman ini tidak mengalami
modifikasi, rimpang yang nampak pada laos dan tumbuh di dalam tanah adalah modifikasi
dari batang, bukan dari akar. Batang ini adalah modifikasi yang disebut rimpang
yaitu batang yang tumbuh horizontal didalam tanah.
8. Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi
:
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis : Liliidae
Ordo :
Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus :
Arachis
Species :
Arachis flos-aeris
(Cronquist,
1981)
Tanaman anggrek kalajengking (Arachis
flos-aeris) mempunyai sistem serabut. Bentuknya seperti benang yang besar. Dari
hasil pengamatan, modifikasi akar ini berupa akar napas (pneumatophora).
Akar ini keluar, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah, gunanya untuk
menyerap air dan zat gas dari udara. Sering kali mempunyai jaringan khusus
untuk menimbun air atau udara yang di sebut velamen.
Tetapi setelah mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan
seperti akar biasa yang menyerap air dan makanan dari tanah. Anggrek kalajengking mempunyai akar
yang cukup unik yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya pada saat muda
setelah agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi menjadi akar
tunjang yang seakan-akan menunjang batang agar tidak roboh.
9. Akar Padi (Oryza sativa L.)
Klasifikasi
:
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis : Commulinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Poaceae
Genus :
Oryza
Species :
Oryza sativa L.
(Cronquist,
1981)
Dari pengamatan yang dilakukan,
diketahui bahwa Padi merupakan tanaman yang
memiliki perakaran serabut dan hal ini jelas merupakan ciri tanaman yang
teramsuk kelompok monokotil. Akarnya hanya terdiri atas cabang akar dan untuk
serabut akarnya sangat sulit dilihat. Padi (Oryza sativa L.) memiliki sistem perakaran serabut. Bentuk akar ini
seperti benang. Ukuran serabut-serabut akar ini hampir sama satu sama
lain. Akar pada tanaman ini tidak
mengalami modifikasi.
10.
Akar Benalu (Lorantus sp.)
Klasifikasi
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Rosidae
Ordo : Santales
Familia : Lorantaceae
Genus : Lorantus
Species : Lorantus sp.
(Van
Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan, benalu
merupakan tanaman parasit dan mempunyai sistem
perakaran tunggang yang berupa
akar penghisap atau akar penggerek. Akarnya ini berupa haustorium yang berbentuk bulat yang merupakan penghubung antara
benalu dengan inangnya, dan modifikasi akar ini akan menembus kulit dari
inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu yang dalam, melalui akar ini benalu
mengambil sari makanan dari inangnya.
11.
Akar Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Magnoliidae
Ordo :
Piperales
Familia :
Piperaceae
Genus :
Piper
Species :
Piper betle L.
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan, tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut dan
berbentuk benang. Pada pada akar tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti
batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan
suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat (radix adligans) yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku
batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya.
VI. KESIMPULAN
1. Ada
2 macam sistem perakaran yaitu sistem akar tunggang (Radix primaria) dan sistem
serabut (radix adventiaca).
2. Sistem
akar tunggang yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Contohnya pada tanaman
lombok (Capsicum sp.) dan terong (Solanum sp.)
3. Berdasarkan percabangannnya dan bentuknya, akar
tunggang dapat dibedakan atas : akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit
bercabang, dan akar tunggang yang bercabang.
4. Akar
tunggang yang becabang
sedikit bisa
berbentuk tombak (contohnya wortel), gasing (contohnya Bengkuwang), atau benang
.
5. Sistem
akar serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati dan
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang sama besar yang keluar dari pangkal batang. Contohnya
akar laos (Alpinia galanga), akar
pepaya (Carica papaya L.) dan
akar padi(Oryza sativa).
6. Akar
bisa bermodifikasi untuk melakukan fungsi khusus, diantaranya akar pelekat pada sirih,
akar penghisap pada benalu, akar gantung pada anggrek kalajengking, atau umbi
akar pada tumbuhan singkong.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Banjarmasin : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM.
Anonim.2013.a.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhloaBRiVhnW0ZmPZ0Pa2O0pP3NgoY_LsyNH9UdRL9CemOCuYaHwB5-C7oz9vdM_sywCI6RO36spe7rRuNMBUOGGsfoF6LdanfEEefoR_rZzgBdEv93oVkbFOVqU5BOa1ZvZzpyOW8NVmY/s1600/cyperus-rotundus.jpg.
Diakses:
22 April 2013.
Anonim.2013.b.http://www.nationaalherbarium.nl/riceweedsweb/images/fimbrtom.gif.
Diakses: 22April 2013.
Anonim.2013.c.http://2.bp.blogspot.com/p0SwrXVx6s4/ToV3M9bUEcI/AAAAAAAAAdc/obsKn1Bd-yA/s1600.jpg.
Diakses:
22 April 2013.
Anonim.2013.d.http://4.bp.blogspot.com/-0716.jpg.
Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.e. http://id.etrustedtips.com/wp-content/uploads/2012/11/manfaat-daun-sirih.jpg.
Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.f.http://1.bp.blogspot.com/uEAOq3EmA/TfMIrFTLSLI/AAAAAAAAAJE/0O32Ig-Ikm4/s1600/
_vector.jpg. Diakses: Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.g. http://fine-art-prints-store.com/images/21893-cactus.jpg.
Diakses:
22 April 2013.
Anonim.2013.h.http://4.bp.blogspot.com.jpg.
Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.i.http://2.bp.blogspot.com/_9T4s4q2ijqg/
320/image-upload-112-798092.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.j.http://farm7.staticflickr.com/6203/6103682590_c5547571c9_m.jpg.
Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.k.http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/
144.jpg/.144.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Tcitrosoepomo, Gembong. 1985. Morofologi Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.
Laporan full (+gambar) ini bisa didownload di akun slideshare
saya, minimal seminggu setelah diterbitkan di blog ini dengan
mengunjungi slideshare saya yang juga bisa diklik di menu utama blog
ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan baik dan sopan, baik kritik ataupun saran dan sebagainya,