Kamis, 04 Februari 2016

Laporan Praktikum 8. Akar dan modifikasinya (Morfologi Tumbuhan)



PRAKTIKUM VIII

Topik                        :  Akar dan modifikasinya
Tujuan                      :  Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuk akar serta modifikasi dari akar pada beberapa tumbuhan
Hari / tanggal           :  Kamis / 18 April 2013
Tempat                     :  Laboratorium Biologi FKIP UNLAM

I.  ALAT DAN BAHAN
Alat            :  1.    Baki
                       2.     Alat tulis
                       3.    Lup       
Bahan        :  1.   Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
2.       Lombok (Capsicum sp)
3.       Terong (Solanum sp)
4.       Wortel (Daucus carota L.)
5.       Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
6.       Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
7.       Laos (Alpinia galanga)
8.       Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.       Padi (Oryza sativa L.)
10.   Benalu (Loranthus sp)
11.   Sirih (Piper betle L.)

II.  CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar dan tudung akar.
2.      Mengamati tipe perakaran: serabut atau tunggang.
3.      Mengamati bentuk modifikasi akar : tombak, gasing, benang.
4.      Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar : akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut atau akar banir.
5.      Menggambar hasil pengamatan.

III.  TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu:
a.    Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
b.   Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
c.    Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
d.   Berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi tumbuhan akar mempunyai fungsi untuk :
1.   Memperkuat berdirinya tanaman
2.   Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah
3.   Tempat penimbunan makanan
Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu:
a.    Leher akar atau pangkal akar (collum)
b.   Ujung akar (apex radicis)
c.    Batang akar (corpus radicis)
d.   Cabang-cabang akar (radix lateralis)
e.    Serabut akar (fibrilla radicalis)
f.    Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis)
g.   Tudung akar (calyptra)
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran yaitu sistem akar tunggang (radix primaria) dan system serabut (radix adventiaca). Berdasarkan percabangannya dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan   atas :
1)   Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar tunggang yang tudak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga memiliki bentuk yang istimewa, seperti:
a.       Berbentuk sebagai tombak (fusifermis)
b.      Berbentuk gasing (napiformis)
c.       Berbentuk benang (filiformis)
2)   Akar tunggang yang bercabang.
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat dibedakan atas 3 hal, yaitu :
a.       Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
b.      Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang.
c.       Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan.
Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan, sering kita temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi yang khusus, misalnya:
1)   Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2)   Akar penggerek atau akar penghisap (haustrorium)
3)   Akar pelekat (radix adligans)
4)   Akar pembelit (crhus radicalis)
5)   Akar nafas (pneumatophora)
6)   Akar tunjang
7)   Akar lutut
8)   Akar banir

IV. HASIL PENGAMATAN
1.  
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Ujung akar
4. Cabang akar

Akar Rumput Teki ( Cyperus rotundus L.)






Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar

     Menurut Literatur :
1
2
3




  

    Anonim.2013.a
Keterangan :
1. Leher Akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
5. Ujung akar


2. Akar Lombok (Capsicum sp)

   




Keterangan :
1. Leher Akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Serabut akar



    Menurut literatur :
2
3
1
4





    Anonim.2013.b
Keterangan :
1.    Leher akar   
2.    Cabang akar         
3.    Batang akar              
4.    Serabut akar
5.    Ujung akar            



3. Akar Terong (Solanum sp)







Keterangan :
1.    Leher akar   
2.    Cabang akar         
3.    Batang akar              
4.    Serabut akar
5.    Ujung akar            





     Menurut literatur
1
2
3
4
5

   Anonim.2012.c

4. Akar Wortel (Daucus carota L.)
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar







   
5
4
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar

  Menurut literatur
1
6
2
2
3




  Anonim.2013.d
5. Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Keterangan :
1. Leher akar
2. Pangkal akar
3. Batang akar
4. Serabut akar

 






Keterangan :
1. Leher akar
2. Pangkal akar
3. Batang akar
4. Serabut akar

     Menurut literatur :
1
2
3
4






   Anonim.2013.e
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar


6. Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)






 
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar


  Menurut literatur :
1
2
3





  Anonim.2013.f
Keterangan :
1. Rimpang
2. Leher akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar

7.   Akar Laos (Alpinia galanga)






Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar

      Menurut literatur :
1


2
                    
3
 



      Anonim.2013.g
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Ujung akar

8.  Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)







Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Ujung akar

     Menurut literatur :
1
3
4
2
 






    Anonim.2013.h
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar
4. Ujung akar

9.  Akar Padi (Oryza sativa L.)









    Menurut literatur :
Keterangan :
1. Leher akar
2. Serabut akar
3. Ujung akar

3
1
2







           
    Anonim.2013.i
Keterangan :
1. Batang akar
2. Cabang akar
3. Leher akar

10.  Akar Benalu (Loranthus sp)








Keterangan :
1. Batang akar
2. Cabang akar
3. Leher akar

       Menurut literatur :
1
3
2






      Anonim.2013.j
Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar

11.  Akar Sirih (Piper betle L.)











Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar

       Menurut literatur :
1
2
3






      Anonim.2013.k
V. ANALISIS DATA
1.Akar Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
     Klasifikasi :
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Liliopsida
Sub classis  : Commelinidae
Ordo           : Cyperales
Familia        : Cyperaceae
Genus         : Cyperus
Species        : Cyperus rotundus
(Van Steenis, 2003) 
        Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman rumput teki memiliki bagian-bagian akar seperti leher akar, batang akar, dan cabang akar. Sistem perakarannya adalah akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan mati atau kemudian di susul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar yang keluar dari pangkal batang. Akar rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar rumput teki memiliki banyak anak cabang akar, akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah. Bentuk akar serabut ini seperti benang dan tidak mengalami modifikasi. Rumput teki mempunyai cabang batang yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap di permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar.
2. Akar Lombok (Capsicum sp.)
Klasifikasi :
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Sub classis  : Asteridae
Ordo            : Solanales
Familia        : Solanaceae
Genus                     : Capsicum
Species        : Capsicum sp.
(Van Steenis, 2003) 
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa lombok (Capsicum sp.) mempunyai sistem perakaran tunggang. Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi. Bentuk akarnya adalah akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar cabai dapat dilihat dengan jelas mana pangkal dan ujung akarnya, dan pada akar cabai dapat terlihat jelas juga batang akar, cabang akar dan serabut akar. Sistem akar pada cabai adalah sistem akar tunggang. merupakan tipe akar tunggang berbentuk benang. Batang akarnya berbentuk kerucut panjang, tumbuh terus ke bawah, bercabang dan cabangnya bercabang-cabang lagi. Bagian-bagian akar yaitu leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, dan rambut-rambut akar dan tudung akar.




3.  Akar Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Asteridae
Ordo                       : Solanales
Familia                    : Solanaceae
Genus                     : Solanum
Species                    : Solanum sp.
(Van Steenis, 2003) 
        Terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas dimana bagain-bagian batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Akar pada tanaman ini tidak mengalami modifikasi. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernya tumbuh terus menjadi akar pokok , pada akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar.
4. Akar Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Rosidae
Ordo                       : Apiales
Familia                    : Apiaceae
Genus                     : Daucus
Species                    : Daucus carota L.
(Van Steenis, 2003) 
Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istemewa yaitu bentuk tombak. Pangkalnya besar meruncing ke arah ujung dengan serabut-serabut akar tumbuh tersebar di bagian batang akar dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Akar ini sangat jelas menunjukan akar pokoknya yaitu yang berbentuk tombak dan dijadikan tempat menyimpan cadangangan makanan.

5. Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)

     Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Caryophyllidae
Ordo                       : Caryophyllales
Familia                    : Chenopohiceae
Genus                     : Pachyrrhizus
Species                    : Pachyrrhizus erosus Urb.
(Van Steenis, 2003)           
Dari hasil pengamatan, Bengkuwang memiliki perakaran tunggang yang memiliki sedikit cabang akar sama seperti halnya wotel tetapi berbeda dengan wortel bentuk akar bengkoang lebih menyerupai gasing, bukan tombak. Pada bengkuwang dapat dilihat dengan jelas mana pangkal akar dan ujung akarnya dan juga dapat ditemukan serabut akarnya. Akar atau umbi bengkuwang tidak mengandung racun seperti halnya pada batang dan daunnya.
6.  Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
     Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Magnoliidae
Ordo                       : Rosales
Familia                    : Rosaceae
Genus                     : Manihot
Species                    : Manihot utillisima Burm. F.
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan, Singkong memiliki akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi umbi akar . singkong (Manihot utillisima Burm. F.) mempunyai tipe perakaran tunggang. Bentuk akar ini separti tombak. Modifikasi akar pada singkong berupa umbi akar (tuber rhizogenum). Umbi ini berbentuk bulat atau tidak beraturan dan merupakan tempat penimbunan cadangan makanan. Cadangan makanan yang dis impan sebagian besar berupa zat tepung oleh karena itu akar atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan pokok pengganti nasi.
7.  Akar Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Liliopsida
Sub classis              : Zingiberidae
Ordo                       : Zingiberales
Familia                    : Zingiberaceae
Genus                     : Alpinia
Species                    : Alpinia galanga
(Cronquist, 1981)
        Berdasarkan hasil pengamatan, laos memiliki tipe perakaran serabut. Akar-akar pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang terletak di dalam tanah. Bentuk akarnya seperti benang. Bagian-bagian dari akar serabut yang terdapat pada akar laos diantaranya adalah leher akar, batang akar, cabang dan rambut-rambut akar. Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi, rimpang yang nampak pada laos dan tumbuh di dalam tanah adalah modifikasi dari batang, bukan dari akar. Batang ini adalah modifikasi yang disebut rimpang yaitu batang yang tumbuh horizontal didalam tanah.




8.  Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
     Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Liliopsida
Sub classis              : Liliidae
Ordo                       : Orchidales
Familia                    : Orchidaceae
Genus                     : Arachis
Species                    : Arachis flos-aeris
 (Cronquist, 1981) 
     Tanaman anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) mempunyai sistem serabut. Bentuknya seperti benang yang besar. Dari hasil pengamatan, modifikasi akar ini berupa akar napas (pneumatophora). Akar ini keluar, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah, gunanya untuk menyerap air dan zat gas dari udara. Sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang di sebut velamen. Tetapi setelah mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa yang menyerap air dan makanan dari tanah. Anggrek kalajengking mempunyai akar yang cukup unik yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya pada saat muda setelah agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi menjadi akar tunjang yang seakan-akan menunjang batang agar tidak roboh.
9.  Akar Padi (Oryza sativa L.)
     Klasifikasi :
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Liliopsida
Sub classis              : Commulinidae
Ordo                       : Cyperales
Familia                    : Poaceae
Genus                     : Oryza
Species                    : Oryza sativa L.
 (Cronquist, 1981) 
Dari pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa Padi merupakan tanaman yang memiliki perakaran serabut dan hal ini jelas merupakan ciri tanaman yang teramsuk kelompok monokotil. Akarnya hanya terdiri atas cabang akar dan untuk serabut akarnya sangat sulit dilihat. Padi (Oryza sativa L.) memiliki sistem perakaran serabut. Bentuk akar ini seperti benang. Ukuran serabut-serabut akar ini hampir sama satu sama lain.  Akar pada tanaman ini tidak mengalami modifikasi.
10. Akar Benalu (Lorantus sp.)
Klasifikasi
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Rosidae
Ordo                       : Santales
Familia                    : Lorantaceae
Genus                     : Lorantus
Species                    : Lorantus sp.
(Van Steenis, 2003) 
Berdasarkan hasil pengamatan, benalu merupakan tanaman parasit dan mempunyai sistem perakaran tunggang yang berupa akar penghisap atau akar penggerek. Akarnya ini berupa haustorium yang berbentuk bulat yang merupakan penghubung antara benalu dengan inangnya, dan modifikasi akar ini akan menembus kulit dari inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu yang dalam, melalui akar ini benalu mengambil sari makanan dari inangnya.
11. Akar Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi
Divisio                    : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis              : Magnoliidae
Ordo                       : Piperales
Familia                    : Piperaceae
Genus                     : Piper
Species                    : Piper betle L.
(Cronquist, 1981)  
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut dan berbentuk benang. Pada pada akar tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat (radix adligans)  yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya.

VI. KESIMPULAN
1.      Ada 2 macam sistem perakaran yaitu sistem akar tunggang (Radix primaria) dan sistem serabut (radix adventiaca).
2.      Sistem akar tunggang yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Contohnya pada tanaman lombok (Capsicum sp.) dan terong (Solanum sp.)
3.      Berdasarkan percabangannnya dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan atas : akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan akar tunggang yang bercabang.
4.      Akar tunggang yang becabang sedikit bisa berbentuk tombak (contohnya wortel), gasing (contohnya Bengkuwang), atau benang .
5.      Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang sama besar  yang keluar dari pangkal batang. Contohnya akar laos (Alpinia galanga), akar pepaya (Carica papaya L.) dan akar padi(Oryza sativa).
6.       Akar bisa bermodifikasi untuk melakukan fungsi khusus, diantaranya akar pelekat pada sirih, akar penghisap pada benalu, akar gantung pada anggrek kalajengking, atau umbi akar pada tumbuhan singkong.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM.
Anonim.2013.a.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhloaBRiVhnW0ZmPZ0Pa2O0pP3NgoY_LsyNH9UdRL9CemOCuYaHwB5-C7oz9vdM_sywCI6RO36spe7rRuNMBUOGGsfoF6LdanfEEefoR_rZzgBdEv93oVkbFOVqU5BOa1ZvZzpyOW8NVmY/s1600/cyperus-rotundus.jpg.
           Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.b.http://www.nationaalherbarium.nl/riceweedsweb/images/fimbrtom.gif. Diakses: 22April 2013.
Anonim.2013.c.http://2.bp.blogspot.com/p0SwrXVx6s4/ToV3M9bUEcI/AAAAAAAAAdc/obsKn1Bd-yA/s1600.jpg.
           Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.d.http://4.bp.blogspot.com/-0716.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.e. http://id.etrustedtips.com/wp-content/uploads/2012/11/manfaat-daun-sirih.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.f.http://1.bp.blogspot.com/uEAOq3EmA/TfMIrFTLSLI/AAAAAAAAAJE/0O32Ig-Ikm4/s1600/ _vector.jpg. Diakses: Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.g. http://fine-art-prints-store.com/images/21893-cactus.jpg.
           Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.h.http://4.bp.blogspot.com.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.i.http://2.bp.blogspot.com/_9T4s4q2ijqg/ 320/image-upload-112-798092.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.j.http://farm7.staticflickr.com/6203/6103682590_c5547571c9_m.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.k.http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/ 144.jpg/.144.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Tcitrosoepomo, Gembong. 1985. Morofologi Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.


 Laporan full (+gambar) ini bisa didownload di akun slideshare saya, minimal seminggu setelah diterbitkan di blog ini dengan mengunjungi slideshare saya yang juga bisa diklik di menu utama blog ini..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan baik dan sopan, baik kritik ataupun saran dan sebagainya,