PRAKTIKUM VII
Topik : Rumus Bunga dan Diagram Bunga
Tujuan : Membuat rumus bunga dan diagram bunga
Hari
/ tanggal : Kamis / 11 April 2013
Tempat
: Laboratorium Biologi FKIP UNLAM
I. ALAT
DAN BAHAN
Alat : 1.
Baki
2. Alat
tulis
3.
Lup
Bahan : 1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
2. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos aeris)
4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
5. Bunga Tasbih (Canna sp.)
6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari bahan-bahan
yang tersedia.
III. TEORI DASAR
Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunganya. Dalam
mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat pula ditambahkan dengan
gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Kecuali
dengan diagram, susunan bunga dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri
atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang semua itu dapat
memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga berserta bagian-bagiannya.
Diagram bunga
Diagram bunga
merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang dipotong
melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang
daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-bagian lain
yang masih ada selain keempat bagian utama tersebut.
Dalam membuat
diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (axillaries atau terminalis) dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu
sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empirik (keadaan sesungguhnya ) atau
teoritik keadaan seharusnya.
Rumus bunga
Lambang-lambang
yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat-sifat bunga bertalian
dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan dari
bagian-bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga.
Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai berikut.
a.
Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K
b.
Mahkota atau tajuk (corolla) dinyatakan dengan huruf C
c.
Benang sari (androecium) dinyatakan dengan huruf A, dan
d.
Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G.
Jika antara
kelopak bunga dan mahkota bunga tidak dapat dibedakan, untuk menyatakan bagian
tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium). Penulisan rumus
bunga, dibelakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka yang dapat
menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka
diberikan tanda koma (,).
Di depan rumus
bagian bunga, hendaknya di tambahkan simetri yaitu (*) untuk untuk bunga bersimetri
banyak, dan tanda (↑) untuk bunga bersimetri satu. Selain lambang yang
menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang (♀), untuk
bunga jantan dipakai lambang (♂), dan bunga betina dipakai lambang (♀). Untuk
menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk, dan benang sari (berlekatan
atau terpisah), digunakan tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal
buah, dinyatakan adanya garis (diatas atau di bawah) angka yang menunjukkan
jumlah putik sesuai kedudukannya.
IV.
HASIL PENGAMATAN
1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Keterangan :
1. Kelopak bunga
2. Ibu tangkai bunga
3. Kuncup bunga
4. Mahkota bunga
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.a
Rumus
Bunga : ♀* K 5, C 5, A 5, G 1
Keterangan
:
1. Kelopak
bunga (calyx) = 5
2. Mahkota
bunga (corolla) = 5
3. Benang
sari (androecium) = 5
4. Putik
(gynaecium) = 1
|
2.
Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
Menurut
literatur :
Keterangan :
1. Daun Pemikat
2. Putik
3. Benang sari
4. Mahkota bunga
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.b
Rumus bunga : ♀↑P 3, C 5, A 6, G 1
Keterangan :
1. Tenda bunga = 3
2. Mahkota bunga (corolla)
= 5
3. Benang sari (androecium)
= 6
4. Putik (gynaecium) = 1
|
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
Keterangan :
1. Tenda Bunga
2. Tabung benang sari
3. Tangkai bunga
4. Ibu tangkai bunga
|
1
|
3
|
4
|
2
|
Anonim.2013.c
Rumus bunga : ♀ P 5, A(1+2), G 2
Diagram bunga :
Keterangan
:
1.
Tenda bunga (perigonium) = 5
2.
Benang sari (androecium) = 3
3.
Putik (gynaecium) = 2
|
4.
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis
L.)
Menurut literatur :
5. Pendukung benang sari dan putik
6. Kelopak bunga 7. Tangkai bunga
8. Mahkota bunga
|
Keterangan :
1.
Kepala putik
2.
Tangkai putik
3.
Benang sari
4.
Tangkai sari
|
Rumus
bunga :
♀ * K (5), C 5, A ~, G 5
Diagram
bunga :
Keterangan
:
1. Kelopak bunga (calyx) = 5
2. Mahkota
bunga (corolla) = 5
3. Benang
sari (androecium) = ∞
4. Putik
(gynaecium) = 5
|
5. Bunga Tasbih (Canna sp.)
Keterangan :
1. Benang sari
2. Dasar bunga
3. Tangkai bunga
4. Ibu tangkai bunga
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Anonim.2013.e
Rumus
bunga : ♀ K 3, C 3, A 5, G (3)
Diagram bunga :
Keterangan :
1. Kelopak
bunga (kalyx) = 3
2. Mahkota
bunga (corolla) = 3
3. Benang
sari (androecium) = 5
4. Putik
(gynaecium) = 3
|
6.
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
Keterangan :
1. Tenda bunga
2. Benang sari
3. Tangkai bunga
|
1
|
3
|
2
|
Anonim.2013.f
Rumus
bunnga : ♀ P 4 + 4 + 8 + 8 , A ~, G 1
Diagram bunga :
Keterangan
:
1.Tenda
bunga (perigonium) = 4 + 4 + 8 + 8
2.Benang
sari (androecium) = ∞
3.Putik
(gynaecium) = 1
|
V. ANALISIS DATA
1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub Classis : Asteriidae
Ordo :
Ganianales
Familia :
Apocynaceae
Genus :
Allamanda
Species :
Allamanda cathartica L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan, Bunga ini bersimetri banyak (polysimetris). Bunga alamanda merupakan bunga yang sempurna dan
bunganya memiliki mahkota seperti terompet namun pada bagian atas mahkotanya
terdapat torehan-torehan, putiknya tertutupi oleh mahkota bunga dan untuk
benang sarinya juga tertutupi oleh mahkota juga dan benang sarinya tersebut
langsung menempel pada bagian dalam mahkota bunga.
Bunga alamanda
adalah bunga banci, bersimetri banyak, memiliki 5 buah kelopak yang tidak
berlekatan, dan memiliki banyak benang sari yang berlekatan satu sama lain dan
seluruhnya berlekatan lagi dengan 5 buah daun mahkotanya, pada bunga ini
putiknya hanya ada satu dan tidak berlekatan.
Jadi, bunga alamanda (Allamanda cathartica L.) memiliki
rumus bunga ♀*K5, C5, A5, G1.
2. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia :
Nyctaginaceae
Genus :
Bouganvillea
Spesies :
Bougainvillea spectabilis
(Sumber :
Cronquist. 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga kertas (Bougenvile) terletak
diujung, namun ada pula yang terletak diketiak daun. Bunga ini daun pemikatnya
ditempeli oleh satu bunga tabung untuk setiap satu daun pemikat. Rumus bunganya
adalah ♀↑ P3, C5, A6, G1, artinya
bunga kertas merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah mahkota
yang saling berlekatan dengan benang sari dan 1 buah putik yang tidak
berlekatan.
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Ordo :
Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus :
Arachnis
Spesies :
Arachnis flos-aeris
(Cronquist, 1981)
Dari
hasil pengamatan, Bunga ini termasuk bunga majemuk berkelamin dua, zygomorf,
mempunyai benang sari dan kepala putik yang terletak pada suatu kotak dan pada
tenda bunga mempunyai serupa tajuk dan warnanya bermacam – macam. Seperti warna
tajuk bunga. Bunganya banyak terdapat pada setiap tangkai dan berbentuk seperti
kalajengking. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga anggrek
mempunyai rumus bunga ♀↑P5, A(2+1), G1.
Artinya bunga ini merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah daun
tenda bunga yang tidak berlekatan, 3 buah benang sari dan 2 buah putik yang
juga tidak saling berlekatan.
4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Dilleniidae
Ordo :
Malvales
Familia :
Malvaceae
Genus :
Hibiscus
Spesies :
Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Bunga
sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu terdapatnya
‘columna’, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian bawah tangkai
sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya
berlekatan dengan pangkal daun – daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga
ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama – sama dengan benang –
benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Dari hasil
pengamatan diketahui bahwa bunga sepatu memiliki rumus bunga ♀*K (5), C5, A∽,
G5. Artinya bunga sepatu merupakan bunga banci, yaitu pada bunganya
terdapat puitk dan benang sari. Mempunyai 5 buah kelopak utama yang saling
berlekatan, 5 buah mahkota bunga yang juga tidak berlekatan.
5. Bunga Tasbih (Canna sp.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Ordo :
Zingiberales
Familia :
Cannaceae
Genus :
Canna
Spesies :
Canna
sp.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Dari
pengamatan yang telah dilakukan, Bunga tasbih memiliki
rumus bunganya ♀ K
3, C 3, A 5, G (3) yang artinya mempunyai 3 daun kelopak yang tidak berlekatan, 3 daun
mahkota yang bebas, 5 benang sari yang menyerupai mahkota bunga yang biasanya
berwarna kuning dengan bercak orange yang saling lepas atau tidak berlekatan,
dan putik yang melekat yang berasal dari
3 daun buah, bakal buahnya merupakan bakal buah yang tenggelam atau inferus.
6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Magnoliidae
Ordo : Nymphaeales
Familia : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea lotus L.
(Cronquist, 1981)
Dari hasil pengamatan, Bunga teratai memiliki
rumus bunga ♀ P 4 + 4 + 8 + 8 , A ~, G 1. Artinya, bunga teratai merupakan
bunga banci karena dalam satu bunga memiliki dua alat kelamin yaitu putik dan
benang sari. Bunganya tidak dapat dibedakan antara kelopak bunga dan mahkotanya
sehingga ia memiliki tenda bunga. Tenda bunganya terletak dalam 6 buah
lingkaran, adapun susunan dari lingkaran terluar sampai yang paling dalam
adalah 4, 4, 8, 8 . Semakin dewasa bunganya maka semakin banyak pula lapisan
susunan tenda bunganya. Benang sarinya berjumlah banyak dan tidak saling berlekatan.
Ia memiliki sebuah putik. Bakal buahnya termasuk bakal buah yang setengah
tenggelam (hemi inferus).
VI. KESIMPULAN
1.
Rumus bunga adalah
kombinasi huruf,lambang dan angka yang digunakan untuk menunjukkan sifat-sifat
bunga.
2.
singkatan huruf dari bagian
pokok bunga yaitu :
a) Huruf
K untuk kelopak bunga (calyx)
b) Huruf
C untuk mahkota bunga atau tajuk bunga (corolla)
c)
Huruf A untuk benang
sari (androecium)
d) Huruf G untuk putik
(gynaecium)
e) Huruf
P untuk tenda bunga (perigonium)
3.
Lambang-lambang lain
yang digunakan di depan rumus bagian bunga yakni :
a) Simetri
bunga yaitu (*) untuk untuk bunga bersimetri banyak dan tanda (↑) untuk bunga
bersimetri satu.
b)
Jenis kelamin bunga yaitu untuk bunga banci dipakai
lambang (♀), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂) dan bunga betina dipakai
lambang (♀).
c) Tanda
kurung yaitu untuk keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk, dan benang sari
(berlekatan atau terpisah)
d) Tanda
koma (,) yaitu untuk menghubungkan antara huruf dan angka.
e) Diagram
pada bunga adalah suatu gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian
bunga yang dipotong melintang yaitu daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari
dan putik, juga bagian-bagian lain.
4.
Diagram pada bunga
adalah suatu gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang
dipotong melintang yaitu daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik,
juga bagian-bagian lain.
5. Rumus
bunga berdasarkan hasil pengamatan saat praktikum yaitu :
a)
Bunga Alamanda (Allamanda
cathartica L.), rumus bunganya ♀
K 5, C 5, A 5, G 1
b)
Bunga Kertas (Bougainvillea
spectabilis), rumus bunganya adalah
♀ P 3, C 5, A 6, G 1
c)
Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos aeris), rumus bunganya ♀ P 5, A (1+2), G 2
d) Bunga
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), rumus bunganya adalah
♀ *K (5), C
5, A ~, G 5
e) Bunga
Tasbih (Canna sp), rumus bunganya ♀ K 3, C 3, A 5, G (3)
f)
Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.), rumus bunganya adalah
♀ P 4 + 4 + 8
+ 8 , A ~, G 1
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Banjarmasin : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM.
Anonim.2013.a.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfi7Z5ZGYtBrZPPglrX8SP1wFwkyUBWA-No7SPqMKp6w1sxhTUTtliFc-moHpUQ1-RjdOghrF8_YgtJnLRANFBO8sZp6ltYlVs4bETvCYj_kamkLiWlfHSs0SUOiRLzdFZ_jA8hkMQ9ZKj/s320/PUCUK+MERAH.jpg.
Diakses:
14 April 2013.
Anonim.2013.b.http://3.bp.blogspot.com/Y_CulPqUpkg/URZi05SkLAI/AAAAAAAAAKA/aC9317pW4LE/s1600/300px-Starr_080607-7119_
sp.jpg. Diakses: 14 April 2013.
Anonim.2013.c.http://www.sariabdussalam.com/wpcontent.jpg.
Diakses:
14 April 2013.
Anonim.2013.d. http://jepretanhape.files.wordpress.com.jpg
Diakses: 14 April 2013.
Anonim.2013.e.http://forestryinformation.files.wordpress.com/2011/08/.jpg?w=780.
Diakses: 14 April 2013.
Anonim.2013.f.http://www.ruhrbochum.de/boga/html/Nymphaea_lotus_Foto.htmldiakses.
Diakses: Diakses: 14 April 2013.
Tcitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.
Laporan full (+gambar) ini bisa didownload di akun slideshare
saya, minimal seminggu setelah diterbitkan di blog ini dengan
mengunjungi slideshare saya yang juga bisa diklik di menu utama blog
ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan baik dan sopan, baik kritik ataupun saran dan sebagainya,