Kamis, 04 Februari 2016

Laporan Praktikum 7. Rumus Bunga dan Diagram Bunga (Morfologi Tumbuhan)

 
PRAKTIKUM VII

Topik                        :  Rumus Bunga dan Diagram Bunga
Tujuan                       : Membuat rumus bunga dan diagram bunga
Hari / tanggal             :  Kamis / 11 April 2013
Tempat                      :  Laboratorium Biologi FKIP UNLAM

I.  ALAT DAN BAHAN
Alat      :          1.    Baki
                        2.     Alat tulis
                        3.     Lup     
Bahan   :          1.     Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)          
                        2.     Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)       
                        3.     Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos aeris)        
                        4.     Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)       
                        5.     Bunga Tasbih (Canna sp.)       
                        6.     Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)

II.  CARA KERJA
1.     Menyiapkan alat dan bahan.
2.     Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari bahan-bahan yang tersedia.

III.  TEORI DASAR
        Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunganya. Dalam mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat pula ditambahkan dengan gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga berserta bagian-bagiannya.

Diagram bunga

               Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-bagian lain yang masih ada selain keempat bagian utama tersebut.
               Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (axillaries atau terminalis) dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empirik (keadaan sesungguhnya ) atau teoritik keadaan seharusnya.

Rumus bunga

               Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat-sifat bunga bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan dari bagian-bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai berikut.
a.    Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K
b.    Mahkota atau tajuk (corolla) dinyatakan dengan huruf C
c.    Benang sari (androecium) dinyatakan dengan huruf A, dan
d.    Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G.
               Jika antara kelopak bunga dan mahkota bunga tidak dapat dibedakan, untuk menyatakan bagian tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium). Penulisan rumus bunga, dibelakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka yang dapat menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka diberikan tanda koma (,).
               Di depan rumus bagian bunga, hendaknya di tambahkan simetri yaitu (*) untuk untuk bunga bersimetri banyak, dan tanda (↑) untuk bunga bersimetri satu. Selain lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang (♀), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂), dan bunga betina dipakai lambang (♀). Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk, dan benang sari (berlekatan atau terpisah), digunakan tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan adanya garis (diatas atau di bawah) angka yang menunjukkan jumlah putik sesuai kedudukannya.

IV. HASIL PENGAMATAN
1.  Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Keterangan :
1. Kelopak bunga
2. Ibu tangkai bunga
3. Kuncup bunga
4. Mahkota bunga

       Menurut literatur :
1
2
3
4
 





      Anonim.2013.a
      Rumus Bunga    : ♀* K 5, C 5, A 5, G 1
Keterangan :
1.   Kelopak bunga (calyx) = 5
2.   Mahkota bunga (corolla) = 5
3.   Benang sari (androecium) = 5
4.   Putik (gynaecium) = 1


      Diagram Bunga :









2. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
    Menurut literatur :
Keterangan :
1. Daun Pemikat
2. Putik
3. Benang sari
4. Mahkota bunga

1
2
3
4









                                                                                            
    Anonim.2013.b
    Rumus bunga    : ♀↑P 3, C 5, A 6, G 1
Keterangan :
1.  Tenda bunga = 3
2.  Mahkota bunga (corolla) = 5
3.  Benang sari (androecium) = 6
4.  Putik (gynaecium) = 1

    Diagram bunga  :










3.  Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)        
Keterangan :
1. Tenda Bunga
2. Tabung benang sari
3. Tangkai bunga
4. Ibu tangkai bunga

      Menurut literatur :
1
3
4
2







    


     Anonim.2013.c
     Rumus bunga    :  P 5, A(1+2), G 2
     Diagram bunga :
Keterangan :
1. Tenda bunga (perigonium) = 5
2. Benang sari (androecium) = 3
3. Putik (gynaecium) = 2
















4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)           
    Menurut literatur :






5.    Pendukung benang sari  dan putik
6.    Kelopak bunga
7.    Tangkai bunga
8.    Mahkota bunga

Keterangan :
1.    Kepala putik   
2.    Tangkai putik          
3.    Benang sari               
4.    Tangkai sari              

   Anonim.2013.d




  Rumus bunga   :  ♀ * K (5), C 5, A ~, G 5
  Diagram bunga  :
Keterangan :
1.    Kelopak bunga (calyx) = 5
2.   Mahkota bunga (corolla) = 5
3.   Benang sari (androecium) = ∞
4.   Putik (gynaecium) = 5











5. Bunga Tasbih (Canna sp.)
Keterangan :
1. Benang sari
2. Dasar bunga
3. Tangkai bunga
4. Ibu tangkai bunga


     Menurut literatur :
1
2
3
4









     Anonim.2013.e
     Rumus bunga    :  ♀ K 3, C 3, A 5, G (3)
     Diagram bunga  :
Keterangan :
1.   Kelopak bunga (kalyx) = 3
2.   Mahkota bunga (corolla) = 3
3.   Benang sari (androecium) = 5
4.   Putik (gynaecium) = 3















6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
Keterangan :
1. Tenda bunga
2. Benang sari
3. Tangkai bunga


    Menurut literatur :
1
3
2









   Anonim.2013.f
   Rumus bunnga :    P 4 + 4 + 8 + 8  , A ~, G 1
   Diagram bunga :
Keterangan :
1.Tenda bunga (perigonium) =  4 + 4 + 8 + 8
2.Benang sari (androecium) = ∞
3.Putik (gynaecium) = 1












V. ANALISIS DATA
1.  Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)          
Klasifikasi    :
Kingdom      : Plantae
Divisio         : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Sub Classis  : Asteriidae
Ordo           : Ganianales
Familia         : Apocynaceae
Genus          : Allamanda
Species        : Allamanda cathartica L.
(Sumber : Cronquist. 1981) 
      Berdasarkan hasil pengamatan, Bunga ini bersimetri banyak (polysimetris). Bunga alamanda merupakan bunga yang sempurna dan bunganya memiliki mahkota seperti terompet namun pada bagian atas mahkotanya terdapat torehan-torehan, putiknya tertutupi oleh mahkota bunga dan untuk benang sarinya juga tertutupi oleh mahkota juga dan benang sarinya tersebut langsung menempel pada bagian dalam mahkota bunga.
Bunga alamanda adalah bunga banci, bersimetri banyak, memiliki 5 buah kelopak yang tidak berlekatan, dan memiliki banyak benang sari yang berlekatan satu sama lain dan seluruhnya berlekatan lagi dengan 5 buah daun mahkotanya, pada bunga ini putiknya hanya ada satu dan tidak berlekatan. Jadi, bunga alamanda (Allamanda cathartica L.) memiliki rumus bunga ♀*K5, C5, A5, G1.
2.  Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi    :
Kingdom      : Plantae
Divisio         : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Sub classis   : Caryophyllidae
 Ordo          : Caryophyllales
 Familia        : Nyctaginaceae
 Genus         : Bouganvillea
 Spesies       : Bougainvillea spectabilis
(Sumber : Cronquist. 1981) 
        Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga kertas (Bougenvile) terletak diujung, namun ada pula yang terletak diketiak daun. Bunga ini daun pemikatnya ditempeli oleh satu bunga tabung untuk setiap satu daun pemikat. Rumus bunganya adalah    ♀↑ P3, C5, A6, G1, artinya bunga kertas merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah mahkota yang saling berlekatan dengan benang sari dan 1 buah putik yang tidak berlekatan.
3.  Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)        
Klasifikasi 
Kingdom      : Plantae
Divisio         : Magnoliophyta
Classis         : Liliopsida
Ordo           : Orchidales
Familia         : Orchidaceae
Genus          : Arachnis
Spesies        : Arachnis flos-aeris
(Cronquist, 1981)   
        Dari hasil pengamatan, Bunga ini termasuk bunga majemuk berkelamin dua, zygomorf, mempunyai benang sari dan kepala putik yang terletak pada suatu kotak dan pada tenda bunga mempunyai serupa tajuk dan warnanya bermacam – macam. Seperti warna tajuk bunga. Bunganya banyak terdapat pada setiap tangkai dan berbentuk seperti kalajengking. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga anggrek mempunyai rumus bunga  ♀↑P5, A(2+1), G1. Artinya bunga ini merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah daun tenda bunga yang tidak berlekatan, 3 buah benang sari dan 2 buah putik yang juga tidak saling berlekatan.
4.  Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)          
Klasifikasi    :
Kingdom                  : Plantae
Divisio                     : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis               : Dilleniidae
Ordo                       : Malvales
Familia                     : Malvaceae
Genus                      : Hibiscus
Spesies                    : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber: Cronquist. 1981)  
        Bunga sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu terdapatnya ‘columna’, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun – daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama – sama dengan benang – benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa bunga sepatu memiliki rumus bunga ♀*K (5), C5, A, G5. Artinya bunga sepatu merupakan bunga banci, yaitu pada bunganya terdapat puitk dan benang sari. Mempunyai 5 buah kelopak utama yang saling berlekatan, 5 buah mahkota bunga yang juga tidak berlekatan.
5.  Bunga Tasbih (Canna sp.)
     Klasifikasi    :
Kingdom                  : Plantae
Divisio                     : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Ordo                       : Zingiberales
Familia                     : Cannaceae
Genus                      : Canna
Spesies                    : Canna  sp.
(Sumber: Cronquist. 1981)  
        Dari pengamatan yang telah dilakukan, Bunga tasbih memiliki rumus bunganya  ♀ K 3, C 3, A 5, G (3) yang artinya mempunyai 3 daun kelopak yang tidak berlekatan, 3 daun mahkota yang bebas, 5 benang sari yang menyerupai mahkota bunga yang biasanya berwarna kuning dengan bercak orange yang saling lepas atau tidak berlekatan, dan  putik yang melekat yang berasal dari 3 daun buah, bakal buahnya merupakan bakal buah yang tenggelam atau inferus.
6.  Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
Klasifikasi
Kingdom                  : Plantae
Divisio                     : Magnoliophyta
Classis                     : Magnoliopsida
Sub classis               : Magnoliidae
Ordo                       : Nymphaeales
Familia                     : Nymphaeaceae
Genus                      : Nymphaea
Spesies                    : Nymphaea lotus L.
(Cronquist, 1981)
Dari hasil pengamatan, Bunga teratai memiliki rumus bunga ♀  P 4 + 4 + 8 + 8  , A ~, G 1. Artinya, bunga teratai merupakan bunga banci karena dalam satu bunga memiliki dua alat kelamin yaitu putik dan benang sari. Bunganya tidak dapat dibedakan antara kelopak bunga dan mahkotanya sehingga ia memiliki tenda bunga. Tenda bunganya terletak dalam 6 buah lingkaran, adapun susunan dari lingkaran terluar sampai yang paling dalam adalah 4, 4, 8, 8 . Semakin dewasa bunganya maka semakin banyak pula lapisan susunan tenda bunganya. Benang sarinya berjumlah banyak dan tidak saling berlekatan. Ia memiliki sebuah putik. Bakal buahnya termasuk bakal buah yang setengah tenggelam (hemi inferus). 

VI. KESIMPULAN
1.          Rumus bunga adalah kombinasi huruf,lambang dan angka yang digunakan untuk menunjukkan sifat-sifat bunga.
2.          singkatan huruf dari bagian pokok bunga yaitu :
a)      Huruf K untuk kelopak bunga (calyx)
b)      Huruf C untuk mahkota bunga atau tajuk bunga (corolla)
c)      Huruf A untuk benang sari (androecium)
d)      Huruf G untuk putik (gynaecium)
e)      Huruf P untuk tenda bunga (perigonium)
3.          Lambang-lambang lain yang digunakan di depan rumus bagian bunga yakni :
a)      Simetri bunga yaitu (*) untuk untuk bunga bersimetri banyak dan tanda (↑) untuk bunga bersimetri satu.
b)      Jenis kelamin bunga yaitu untuk bunga banci dipakai lambang (♀), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂) dan bunga betina dipakai lambang (♀).
c)      Tanda kurung yaitu untuk keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk, dan benang sari (berlekatan atau terpisah)
d)      Tanda koma (,) yaitu untuk menghubungkan antara huruf dan angka.
e)      Diagram pada bunga adalah suatu gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang yaitu daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik, juga bagian-bagian lain.
4.          Diagram pada bunga adalah suatu gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang yaitu daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik, juga bagian-bagian lain.
5.      Rumus bunga berdasarkan hasil pengamatan saat praktikum yaitu :
a)      Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.), rumus bunganya      ♀ K 5, C 5, A 5, G 1
b)      Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis), rumus bunganya  adalah
               P 3, C 5, A 6, G 1
c)      Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos aeris), rumus bunganya ♀  P 5, A (1+2), G 2
d)      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), rumus bunganya adalah 
  *K (5), C 5, A ~, G 5
e)      Bunga Tasbih (Canna sp), rumus bunganya ♀ K 3, C 3, A 5, G (3)
f)        Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.), rumus bunganya adalah 
  P 4 + 4 + 8 + 8  , A ~, G 1







VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM.
Anonim.2013.a.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfi7Z5ZGYtBrZPPglrX8SP1wFwkyUBWA-No7SPqMKp6w1sxhTUTtliFc-moHpUQ1-RjdOghrF8_YgtJnLRANFBO8sZp6ltYlVs4bETvCYj_kamkLiWlfHSs0SUOiRLzdFZ_jA8hkMQ9ZKj/s320/PUCUK+MERAH.jpg.
           Diakses: 14 April 2013.
Anonim.2013.b.http://3.bp.blogspot.com/Y_CulPqUpkg/URZi05SkLAI/AAAAAAAAAKA/aC9317pW4LE/s1600/300px-Starr_080607-7119_ sp.jpg. Diakses: 14 April 2013.
Anonim.2013.c.http://www.sariabdussalam.com/wpcontent.jpg.
           Diakses: 14 April 2013.
Anonim.2013.d. http://jepretanhape.files.wordpress.com.jpg
            Diakses: 14 April 2013.
Anonim.2013.e.http://forestryinformation.files.wordpress.com/2011/08/.jpg?w=780. Diakses: 14 April 2013.
Anonim.2013.f.http://www.ruhrbochum.de/boga/html/Nymphaea_lotus_Foto.htmldiakses. Diakses: Diakses: 14 April 2013.
Tcitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

 Laporan full (+gambar) ini bisa didownload di akun slideshare saya, minimal seminggu setelah diterbitkan di blog ini dengan mengunjungi slideshare saya yang juga bisa diklik di menu utama blog ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan baik dan sopan, baik kritik ataupun saran dan sebagainya,